Logo

Peran Bu Nyai Sangat Diperlukan untuk Membantu Kiai dan Pemerintah

Reporter:

Sabtu, 13 July 2019 14:20 UTC

Peran Bu Nyai Sangat Diperlukan untuk Membantu Kiai dan Pemerintah

BU NYAI: Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini memberikan kenang-kenangan kepada perwakilan Bu Nyai. Foto: Istimewa.

JATIMNET.COM, Surabaya - Ketua PW RMI (Robithoh Maahid Islamiyah) Nahdlatul Ulama Jawa Timur, Gus Zaki Hadzik berharap peran Bu Nyai (istri kiai) mampu merespons perkembangan sosial keagamaan di masyarakat.

"Kami ingin bu nyai muncul membangun frame masyarakat toleran," ujarnya di sela Silaturahim Nasional Bu Nyai Nusantara di Surabaya, Sabtu (13/7).

Menurut dia, peran dan eksistensi Bu Nyai sangat diperlukan untuk membantu peran yang tidak tersentuh oleh kiai maupun pemerintah.

"Karena itulah berkumpulnya para Bu Nyai di silaturahim ini sangat penting dan selama ini perannya memang terpendam dengan kesibukan mengurus pondok pesantren," ucapnya.

BACA JUGA: Peneriak PKI pada Kiai Minta Maaf ke Pengurus NU Jatim

Gus Zaki, sapaan akrabnya, mengatakan terselenggaranya silaturahmi nasional juga untuk pengingat bahwa sebagai Bu Nyai dapat memberi edukasi bahwa keluarga harus utuh dan membangun agar dijauhkan dari radikalisme.

Acara silaturahim nasional Bu Nyai Nusantara merupakan gelaran pertama kali dan diikuti 500 orang Bu Nyai dari 18 provinsi.

"Ke depan, kami akan melakukan diskusi kecil sambil membuka peluang masuk ke masyarakat," katanya.

Sementara itu, pada kesempatan tersebut hadir Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini yang berharap forum silaturahim nasional mampu mengembalikan marwah Islam melalui sosialisasi kepada muslimat dan fatayat NU di berbagai lapisan.

BACA JUGA: Kiai Pesantren, Pastor Paroki dan Tausiyah Hari Anti Tambang

Sebagai tuan rumah, kata dia, Pemkot Surabaya telah melakukan berbagai kajian Islami untuk menangkal radikalisme dan pemahaman agama yang salah kaprah.

"Karena sasaran terorisme tidak lagi kaum pria, namun perempuan dan anak-anak," kata Risma.

Salah satu yang sudah dilakukan, lanjut dia, adalah rutin melakukan kajian Islami di masjid sekitar Balai Kota.

Di kesempatan sama, wali kota perempuan pertama di Surabaya membagikan scarf sutera buatan UMKM Dolly binaan Pemkot sebagai kenang-kenangan. (ant)