Logo

Penyekatan Diperpanjang, Petugas Tes Rapid Antigen di Perbatasan Madiun-Nganjuk 

Reporter:,Editor:

Selasa, 18 May 2021 13:40 UTC

Penyekatan Diperpanjang, Petugas Tes Rapid Antigen di Perbatasan Madiun-Nganjuk 

RAZIA. Petugas Polres Madiun mengarahkan mobil yang melintas di Pos Nampu, Kec. Saradan, Kabupaten Madiun berbatasan dengan Nganjuk, Selasa, 18 Mei 2021. Foto: Nd.Nugroho

JATIMNET.COM, Madiun – Petugas gabungan kepolisian, TNI, Dinas Perhubungan, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun melakukan razia kendaraan di Pos Pengamanan Nampu, Kecamatan Saradan. Di titik yang berbatasan dengan Kabupaten Nganjuk itu, sejumlah mobil dan sepeda motor dihentikan.

Pengemudi dan pengendaranya diminta turun untuk melakukan rapid antigen. Mereka merupakan warga Kabupaten Madiun yang hendak pergi ke luar kota.

"Target kami memang saat masa perpanjangan penyekatan dalam rangka larangan mudik," kata Perwira Pengendali Pos Pengamanan Nampu, Iptu Totok Hariyanto, Selasa, 18 Mei 2021.

BACA JUGA: 419 Personel Sekat Kabupaten Madiun dari Pemudik

Masa perpanjangan penyekatan berlangsung mulai 18 hingga 24 Mei 2021. Ini merupakan kelanjutan dari Operasi Ketupat Semeru yang berakhir Senin, 17 Mei 2021. Adapun tujuannya untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Oleh karena itu, petugas memberi pelayanan rapid antigen kepada pengguna jalan yang melintas secara acak. Dalam sehari, sebanyak 15 alat pendeteksi awal keberadaan virus Corona disediakan. "Pagi lima, siang lima, dan sore lima," ujar Totok.

Hasil rapid antigen pada hari pertama masa perpanjangan penyekatan di Pos Nampu menyatakan nonreaktif. "Kalau ada yang reaktif, maka akan langsung diisolasi," kata dia.

BACA JUGA: Hari Pertama Penyekatan, Puluhan Pemudik ke Kota Mojokerto Diminta Putar Balik

Untuk mengetahui hasil rapid antigen, setiap pengemudi maupun pengendara motor yang terjaring harus menunggu selama 30 menit. Setelah dinyatakan nonreaktif, maka dapat kembali melanjutkan perjalanan.

Sementara itu, perpanjangan masa penyekatan sekaligus pelaksanaan rapid antigen tidak mengendurkan niat warga untuk bepergian. Ika Suryantini, salah seorang pengemudi mobil, menyatakan justru senang dengan kegiatan yang dijalankan petugas gabungan.

Adapun alasannya, dapat mengikuti tes untuk mengetahui reaktif maupun nonreaktif dari Covid-19. "Saya biasa saja dan tidak takut. Karena harus totalan dengan juragan gabah dan jagung di Kediri hari ini," ujar warga Desa Kenongorejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun ini.