Rabu, 05 May 2021 09:40 UTC
SIAP SIAGA. Personel Polres Madiun sedang mengikuti Apel Pengamanan Operasi Ketupat Semeru di lapangan mapolres setempat, Rabu 5 Mei 2021. Foto.Humas Polres Madiun.
JATIMNET.COM, Madiun - Sebanyak 419 personel gabungan dari kepolisian, TNI, dan instansi terkait di lingkup Pemkab Madiun diterjunkan dalam Operasi Ketupat Semeru 2021. Mereka bertugas menghalau pemudik yang nekat pulang kampung sejak 6 hingga 17 Mei mendatang.
Petugas itu bersiaga di pos penyekatan, pos pantau dan jalur tikus yang menghubungkan Kabupaten Madiun dengan daerah lain, seperti Nganjuk dan Bojonegoro."Jalur tikus juga akan dijaga dengan jadwal tiga shift selama 24 jam," kata Kapolres Madiun AKBP R. Bagoes Wibisono, Rabu 5 Mei 2021.
Bagi pemudik yang nekat memasuki sejumlah titik - titik tersebut tetap akan diberi sanksi tegas. "Bisa dipidana," ujar Bagoes kepada sejumlah jurnalis.
Baca Juga: Rakor Operasi Ketupat Semeru 2021, Kapolres Gresik Ingatkan Kesehatan Petugas
Upaya penyekatan dan pengetatan mudik yang diprogramkan pemerintah pusat itu untuk mencegah penyebaran virus Corona alias COVID-19 di dalam negeri. Sebab, potensi penularannya masih cukup tinggi di tengah masa pandemi ini.
Oleh karena itu, Pemkab Madiun telah menyiapkan tujuh tempat isolasi bagi warga yang datang lebih awal sebelum larangan mudik diberlakukan. Lokasinya di tujuh wilayah kecamatan berbeda.
"Satu di antaranya diperuntukkan bagi para PMI (pekerja migran Indonesia)," ujar Bupati Madiun Ahmad Dawami Ragil Saputro.
Shelter khusus bagi PMI itu berada di Sanggar Pramuka di wilayah Kecamatan Jiwan. Sebanyak 29 PMI diisolasi di tempat itu. Mereka datang dari beberapa negara, seperti Singapura dan Malaysia sebagian di antaranya telah habis masa kontrak kerjanya.