Logo

Penyekatan di Suramadu Sudah Capai 8.293 Swab Antigen

Reporter:,Editor:

Selasa, 08 June 2021 12:20 UTC

Penyekatan di Suramadu Sudah Capai 8.293 Swab Antigen

TES ANTIGEN: Seorang warga yang baru aja melakukan perjalanan dan melintas di sekitar Jembatan Suramadu harus menjalani Rapid Tes Antigen. Foto: Humas Pemkot Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya - Dalam tiga hari penyekatan di kaki Jembatan Suramadu sisi Surabaya, total yang dirapid antigen hingga kemarin Selasa 8 Juni 2021 per pukul 14.30 WIB, berjumlah 8.239 orang. Dari angka itu, hasil rapid antigen yang negatif berjumlah 8.164 orang.

“Untuk hasil positifnya jumlahnya ada 131 orang. Lalu mereka kita bawa ke Hotel Asrama Haji untuk dilakukan swab PCR,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Selanjutnya setelah dilakukan swab PCR, muncul angka 53 orang yang positif. Sementara itu, 61 orang lainnya berstatus negatif Covid-19.

“Nah sisanya adalah 41 orang masih menunggu hasil. Sambil kita tunggu hasilnya kami masih terus lakukan rapid antigen di penyekatan Jembatan Suramadu sisi Surabaya” ia mengungkapkan.

Baca Juga: Surabaya-Madura Diperketat, Kendaraan Bebas Covid Ditempeli Stiker

Tidak hanya itu, Eri juga sudah mengusulkan untuk membuat satu titik lokasi penyekatan. Usulan tersebut, sudah disampaikannya kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono. Bahkan, usulan itu pun disambut baik oleh Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron.

“Bu Gubernur sudah sepakat soal itu karena beliau juga ingin menunjukkan bahwa penanganan Covid-19 ini harus dilakukan secara bersama-sama. Jadi, di satu titik itu nanti ada dari pemkot, dari Pemkab Bangkalan dan juga TNI-Polri, sehingga nanti akan bersama-sama melakukan tes yang dari Madura ke Surabaya dilakukan tes, dan dari Surabaya ke Madura juga dilakukan tes,” ia menegaskan.

Kebersamaan inilah yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam menyelesaikan suatu masalah, yang mana dalam hal ini melonjaknya kasus Covid-19 di Bangkalan.

“Sehingga, tidak ada lagi ke depannya Surabaya tidak melakukan sesuatu atau Bangkalan tidak melakukan sesuatu, tapi kalau ini kita lakukan bersama-sama, Fainsyallah kita bisa melakukan yang terbaik dan bisa menangani pandemi Covid-19 ini,” ia memungkasi.