Logo

Penyebab Amblesnya Jembatan Kacangan Gresik akibat Faktor Alam

Hasil Kajian Tim Ahli
Reporter:,Editor:

Sabtu, 12 February 2022 08:40 UTC

Penyebab Amblesnya Jembatan Kacangan Gresik akibat Faktor Alam

AMBLES. Jembatan Kacangan di Kecamatan Benjeng yang ambles pada Desember 2021. Foto: Humas Pemkab Gresik

JATIMNET.COM, Gresik – Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik merampungkan assessment (penilaian) terhadap amblesnya Jembatan Kacangan di Kecamatan Benjeng pada Desember 2021 silam. 

Amblesnya jembatan yang dibangun pada tahun 2001 sepanjang 90 meter ini terdapat beberapa dugaan awal yang kemudian diuji oleh tim ahli untuk menentukan penyebab utama.

Dugaan pertama terjadinya penurunan pondasi secara tiba-tiba sedalam 4 meter karena daya dukung pondasi tiang pancang tidak mencukupi.

"Tim ahli menemukan bahwa daya dukung pondasi tersebut masih aman, sehingga disimpulkan dugaan pertama tidak terbukti," kata Kepala Dinas PU TR Gresik Achmad Hadi, Sabtu, 12 Februari 2022.

BACA JUGA: Bupati Gresik Imbau Bentuk Tim Penanganan Jembatan Ambles

Dugaan berikutnya adalah tiang pancang patah (buckling) secara tiba-tiba terjadi penambahan panjang tekuknya diakibatkan karena gerusan (scouring). Namun pengujian dugaan kedua ini tidak terbukti.

Dugaan terakhir adalah adanya gerusan di dasar sungai yang menyebabkan kuat geser tebing melemah hingga menimbulkan longsor (rotational sliding).

Longsor terjadi pada sisi tebing sungai dan menghantam tiang pancang pilar sehingga terjadi runtuh seketika. Pada dugaan terakhir ini, tim ahli akhirnya menemukan titik terang penyebab runtuhnya jembatan.

"Hal ini dibuktikan dengan kesesuaian antara bukti visual dan analisis yang ada berdasarkan kajian tim ahli," katanya.

BACA JUGA: Pemkab Mojokerto Target Seminggu Perbaiki Jembatan Perbatasan Gresik

Berdasarkan temuan tersebut disimpulkan penyebab utama amblesnya Jembatan Kacangan adalah dugaan ketiga, yaitu terjadi longsor tebing yang menghantam pondasi jembatan sehingga meruntuhkan pilar jembatan. 

"Sehingga bisa dikatakan bahwa tidak ada kesalahan desain dan ini terjadi murni karena faktor alam," katanya didampingi tim ahli.

Sementara itu, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan dengan keluarnya hasil assessment dari tim ahli, pihaknya bisa mererekomendasi rencana pembangunan jembatan baru.

"Assessment di atas menjadi acuan kita untuk kembali memperbaikinya. Sekitar bulan April (2022) setelah melalui proses lelang, mengingat jembatan ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat," kata Gus Yani.