Logo

Penutupan Jalur Pacet-Trawas, Datangkan Berkah Bagi Warga Penyedia Jalan Alternatif

Reporter:,Editor:

Minggu, 17 October 2021 09:00 UTC

Penutupan Jalur Pacet-Trawas, Datangkan Berkah Bagi Warga Penyedia Jalan Alternatif

JALUR ALTERNATIF: Sebuah kendaraan saat melintas yang di jalur alternatif antara Trawas dan Pacet. Foto: Karin

JATIMNET.COM, Mojokerto - Penutupan jalur ke arah Pacet-Trawas, Kabupaten Mojokerto rupanya memberikan berkah tersendiri bagi warga Dusun Wates, Desa Centong, Kecamatan Gondang.

Setiap akhir pekan sejak diberlakukan PPKM mereka menyediakan jalur alternatif ke pengendara roda dua atau pun roda empat agar bisa menerobos masuk kembali ke jalur Pacet-Trawas di hari Sabtu dan Minggu.

Dari tips memandu jalur alternatif ke para wisatawan dalam kurun waktu dua hingga tiga jam, mereka bisa mendapatkan uang yang variatif. Kisaran Rp500 ribu hingga Rp1 juta.

Siti Nurhasanah, 40 tahun, salah satu warga yang ikut serta membantu mengarahkan jalur alternatif ini mengatakan bahwa setiap wekend dirinya dan sejumlah pria di sekitaran jalan dusun sengaja memandu jalan alternatif menuju Pacet sejak pukul 09.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB. Atau tepatnya saat diberlakukan buka tutup jalur Pacet-Trawas oleh petugas.

Baca Juga: Rehab Alun-Alun Kota Mojokerto Terhambat, Kontraktor Kesulitan Keuangan

"Iya Sabtu-Minggu saja. Banyak sekali, soalnya rame, tapi kalau bedug kami istirahat. Kalau sudah dibuka jalur sana (jalan raya utama), kami yah berhenti. Paling dua sampai tiga jam. Tapi kemarin tiga minggu sempat gak ditutupkan, yah kami gak tarik. Terus ini ditutup lagi," katanya saat ditemui di lokasi, Minggu 17 September 2021.

Wanita yang juga memiliki warung yang menjual kebutuhan sehari-hari dipinggir Jalan Raya Centong itu menjelaskan, kegiatan warga tersebut sengaja dilakukan untuk memanfaatkan jalan kampung bagi kepentingan warga dusun sendiri.

Yakni, untuk melengkapi fasilitas makam Dusun Wates. Seperti, memasang PDAM di area makam, membeli keranda, dan dipan untuk memandikan jenazah warga sekitar.

Meski sebelumnya, sempat terjadi pro kontra antar warga. Namun, setelah berjalan berminggu-minggu semua warga mengetahui pendapatan disalurkan untuk keperluan makam dusun dan mesjid sekitar.

Baca Juga: Usung Konsep Smart City Berbudaya, Stand Expo Kota Mojokerto Banyak Dikunjungi Kepala Daerah

"Inikan jalan kampung juga, banyak yang lewat. Eman, kita berunding. Gimana kalau ini ditarik untuk keperluan warga. Ini juga seikhlasnya, ada yang ngasih Rp500 monggo. Alhamdulillah sudah bisa pasang PDAM makam juga," ujarnya.

Berbanding terbalik dengan jalan kampung di RW 03, Dusun Kejambon, Desa Centong, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto yang menutup rapat akses masuk ke pemukiman warga sekitar yang memiliki akses ke luar jalan raya menuju jalur Pacet dari Jalan Raya Centong.

Terlihat dari arah pemukiman warga, salah satu warga dusun dengan mengendarai motor lebih memilih melewati jalan kecil menuju halaman sekolah PAUD untuk bisa keluar ke Jalan Raya Centong. Lantaran, pintu keluar masuk pemukiman ditutup rapat menggunakan potongan bambu dan pot tanaman. 

Pria yang enggan disebutkan namanya ini mengatakan penutupan jalur masuk ke kampungnya ditutup. Dikarenakan dampak penutupan jalur Pacet, yang menyebabkan pengendara roda dua banyak melintas dan membuat kebisingan. "Gak boleh lewat, berisik, ramai juga jadinya ditutup," ia memungkasi.