Logo

Penjual Terompet Tahun Baru di Surabaya Dilarang Berjualan

Reporter:,Editor:

Jumat, 18 December 2020 00:20 UTC

Penjual Terompet Tahun Baru di Surabaya Dilarang Berjualan

Ilustrasi: Perajin menyelesaikan pembutan terompet di Kawasan Kota Tua, Glodok, Jakarta Barat, Jumat (28/12). [Suara.com/Muhaimin A Untung]

JATIMNET.COM, Surabaya - Setiap jelang perayaan tahun baru, pedagang terompet akan bermunculan untuk menawarkan dagangannya, tak terkecuali di Kota Surabaya. Mereka biasa menjajakan terompetnya itu di jalan-jalan protokol hingga perkampungan. Namun pada perayaan akhir tahun baru ini, para penjual terompet diimbau agar tak ada yang berjualan.

Pasalnya, risiko penularan Covid-19 yang dapat ditimbulkan dari terompet tersebut lebih besar. Sebab, sebelum dibeli biasanya terompet itu akan dicoba dahulu oleh penjual atau pembelinya.

"Saya khawatir, nanti pasti dicoba-coba ditiup (terompet) kemudian ganti, kan risiko penularannya besar sekali. Jadi karena itu saya imbau tidak ada yang jualan terompet di Surabaya," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Kamis 17 Desember 2020.

Apalagi, saat terompet itu coba ditiup, maka otomatis air liur akan masuk ke terompet tersebut. Sehingga hal ini dapat memperbesar risiko penularan Covid-19. "Karena saya khawatir itu menularkan ke orang lain, risikonya sangat besar sekali terutama bagi anak-anak kita," ia mengingatkan.

BACA JUGA: Lomba "Undang" Covid-19

Namun, apabila ada warga yang berinisiatif membuat terompet sendiri dan untuk digunakan sendiri, maka wanita yang akrab disapa Risma itu tak mempermasalahkan. "Kalau bikin sendiri monggo (silahkan). Artinya digunakan sendiri dan tidak dijual," ia menjelaskan.

Risma pun menyatakan akan melakukan razia penjual terompet di Surabaya. Ini semata-mata dilakukan untuk melindungi warga Surabaya dan mencegah penularan Covid-19. "Pasti kita ada razia, penindakannya sesuai dengan Perda Surabaya tentang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat," ia menegaskan.

Di sisi lain, masyarakat juga diajak agar dapat melaporkan ke Command Center 112 apabila melihat adanya penjual terompet, mengingat keselamatan dan kesehatan masyarakat adalah hal yang utama. Selain itu, agar kasus Covid-19 di Surabaya tidak kembali meningkat.

"Sekali lagi kami mohon kerjasamanya. Kalau kita semakin cepat memutus mata rantai Covid-19, maka kita semakin cepat kembali hidup normal," ia memungkasi.