
Reporter
Faizin AdiSabtu, 7 September 2024 - 04:00
Editor
Ishomuddin
Anggota DPRD Jember dari Fraksi PDIP Indi Naidha (kanan) saat bertemu dengan pendamping dan kuasa hukum anak korban pencabulan di gedung DPRD Jember, Jumat, 6 September 2024. Foto: DPRD Jember
JATIMNET.COM, Jember – Kinerja Satreskrim Polres Jember yang tidak segera menetapkan dan menahan tersangka dalam kasus dugaan pencabulan terhadap bocah TK usia 5 tahun di Kecamatan Tempurejo terus menuai kritik.
Salah satunya dari Anggota DPRD Jember asal Fraksi PDIP, Indi Naidha. Menurutnya, polisi seharusnya bisa segera menuntaskan kasus ini karena konstruksi kasusnya tidak rumit.
"Saya akan konfirmasi kepada Kapolres Jember, kenapa kasus ini sampai delapan bulan belum juga tuntas. Padahal, berdasarkan informasi yang saya terima dari kuasa hukum dan pendamping korban, bukti-bukti berupa saksi dan visum sudah lengkap. Seharusnya tidak terlalu sulit untuk dituntaskan," ujar Indi, Sabtu, 7 September 2024.
BACA: 8 Bulan Tak Ada Progres, Keluarga Pertanyakan Pencabulan Anak yang Diusut Polres Jember
Sebelumnya, Indi menggelar pertemuan tertutup dengan pendamping dan kuasa hukum- korban di kantor DPRD Jember, Jumat, 6 September 2024.
Indi mengaku prihatin dengan penanganan kasus tersebut yang terkesan lambat. Sebab, sejak dilaporkan pada Januari 2024 lalu, polisi tak kunjung menetapkan tersangka dan menahannya.
"Ini terkait masa depan generasi muda Indonesia di masa depan. Ini harus jadi perhatian serius. Menurut saya, penanganan kasus ini tidak terlalu sulit," kata politikus yang juga berlatar belakang sebagai advokat ini.
BACA: Berjalan 8 Bulan, Polres Jember Janji Segera Tetapkan Tersangka Pencabulan Anak
"Kalau seandainya proses hukum kasus ini berjalan sesuai prosedur, saya yakin tidak akan sampai diblow up teman-teman media seperti sekarang ini," kata Indi.
Selain itu, Indi juga berharap korban dan orang tuanya bisa mendapatkan pendampingan untuk pemulihan psikis secara optimal.
"Karena sebagai perempuan, saya juga bisa merasakan. Yang trauma tidak hanya korban yang masih belia, tapi juga keluarganya," kata Indi.