Logo

Pengusaha Millenial Harus Didorong Mencari Terobosan Atasi Pengangguran

Reporter:

Rabu, 25 April 2018 06:48 UTC

Pengusaha Millenial Harus Didorong Mencari Terobosan Atasi Pengangguran

[]

Surabaya-Jawa Timur memiliki potensi ekonomi yang besar di semua sektor. Provinsi ini tak hanya menanggung beban pertumbuhan ekonomi dari warga Jatim sendiri, tapi juga Indonesia di wilayah timur. Sebab, perdagangan di kawasan tersebut menggantungkan diri pada performa ekonomi Jawa Timur.

Tak hanya itu, Jawa Timur juga ikut menanggung suplai komoditas pertanian nasional. Mulai dari garam, gula, beras, daging, hingga susu. Hampir sekitar 40 persen kebutuhan nasional disuplai dari Jawa Timur. Hal itu ditegaskan Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf beberapa waktu lalu.

“Di tengah upaya kita mempertahankan produktivitas, lahan semakin susut. Di sinilah kita perlu inovasi yang melibatkan teknologi informasi. Bagaimana bisnis berbasis agro bisa berkembang pesat di Jawa Timur tapi juga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi bersama,” kata Gus Ipul dalam acara yang digelar oleh Junior Chamber International (JCI) East Java di Gedung Srijaya, Surabaya.

JCI adalah organisasi nasional yang beranggotakan 3.000 para milenial sebagian besar berprofesi sebagai pengusaha. Di Jawa Timur saja, dari 150 anggota aktif, 75 persen lebih adalah para pengusaha muda yang usianya di kisaran 20 hingga awal 30-an tahun. Mereka bergerak di berbagai sektor mulai properti hingga industri kreatif.

Karena itu, salah satu pekerjaan rumah (PR) para pengusaha milenial tersebut adalah mencari terobosan-terobosan kekinian. Mencari jalan keluar dari kebuntuan masalah-masalah kemiskinan dan pengangguran di Jawa Timur.

Gus Ipul mengakui, awalnya pemerintah gagap merespons perkembangan bisnis start up. Beberapa start up memang sukses tanpa dukungan pemerintah. Namun mereka sudah besar. Masalahnya justru di industri yang kecil-kecil. Mereka perlu difasilitasi dan didukung.

“Termasuk fasilitas pembiayaan. Juga perlu dirangsang dengan kantor bersama semacam co-working space. Ini lagi dirancang. Satu kantor yang memberikan kesempatan kepada siapapun untuk duduk. Dicarikan pakar dan anak-anak milenial ini dipancing terus kreativitasnya,” katanya.