Selasa, 27 October 2020 00:20 UTC
PENGERUKAN LUMPUR: Sebuah alat berat saat melakukan pengerukan lumpur di Saluran Kalirejo, Senin 26 Oktober 2020. Foto: Restu
JATIMNET.COM, Surabaya - Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) dan Dinas PU Bina Marga meninjau Saluran Kalirejo yang terletak di kawasan Jalan Raya Tenggilis, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Senin 26 Oktober 2020. Di lokasi itu, tengah dilakukan proses pengerukan saluran.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP), Erna Purnawati mengatakan, pengerukan dengan kedalaman 1,5 - 2 meter tersebut bertujuan untuk memperlancar jalannya aliran air agar tidak menggenang saat hujan turun. Setelah dihitung, hasil dari pengerukan total empat titik lokasi mencapai 26 dump truk.
“Rinciannya, terdiri dari 10 dump truk hasil pengerukan di Jalan Raya Tenggilis, tiga dump truk wilayah Tenggilis Timur 1, lalu Tenggilis Timur IV (belakang BK3S) berjumlah lima dump truk dan delapan dump truk di Bozem Tenggilis,” kata Erna seusai kegiatan, Senin 26 Oktober 2020.
Ia menjelaskan, selain pengerukan, nantinya di kawasan tersebut juga akan ada penambahan saluran baru. Pembangunan saluran baru tersebut, lokasinya terletak di Jalan Raya Kendangsari gang IV mengarah ke Jemursari (sebelah Pizza Hut Restoran).
BACA JUGA: Kejar Target, Dua Alat Berat Percepat Pengerukan Saluran Medokan Semampir
“Ini tujuannya agar tidak terlalu panjang jaraknya menuju hilir, yakni outlet Wonorejo. Jadi dipotong dengan saluran baru itu,” ia menjelaskan.
Tidak hanya itu, saluran baru tersebut nantinya memiliki panjang sekitar 200 meter dari titik lokasi Kendangsari gang IV. Rencananya, saluran itu akan dikerjakan di tahun 2021 mendatang. "Kami selesaikan di tahun depan,” ia menuturkan.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya, Anna Fajriatin mengimbau kepada seluruh warga agar bersama-sama menjaga dan peduli terhadap lingkungan. Baik warga yang tinggal di perumahan maupun masyarakat yang memanfaatkan fasilitas umum untuk berjualan.
“Ketika sama-sama saling menjaga lingkungan, maka dampaknya pun akan dirasakan bersama-sama pula. Minimal menjaga karena merasa saling memiliki,” ia memungkasi.