JATIMNET.COM, Surabaya – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan jumlah pemudik pada masa angkut Lebaran tahun ini mencapai 79 juta orang. Jumlah itu melonjak drastis dibandingkan dengan momentum serupa pada 2021 yang hanya tercatat 1,5 juta pemudik.

Prediksi peningkatan warga yang pulang kampung dipengaruhi sejumlah sebab. Salah satunya diperbolehkannya mudik dengan syarat sudah mendapatkan vaksin dosis ketiga atau booster. Selain itu, tidak diberlakukan penyekatan kendaraan di sepanjang jalur mudik.

BACA JUGA : Antisipasi Arus Balik Lebaran, Satgas Covid Lakukan Pemeriksaan Acak

Berdasarkan prediksi tentang membludaknya pemudik, pihak Kemenhub telah menyiapkan sejumlah rencana menghadapi arus mudik dan balik Lebaran.

“Kami tengah menyiapkan surat edaran petunjuk teknis pelaksanaan perjalanan di masa mudik dengan merujuk pada surat edaran dari Satgas Penanganan Covid-19,” kata Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi seperti dikutip dari laman resmi Kemenhub, Selasa, 5 April 2022.

Selain tentang administrasi, ia melanjutkan, pihaknya juga akan melakukan random check (pengecekan acak) di titik-titik seperti rest area, terminal dan jembatan timbang. Upaya ini untuk memastikan penerapan protokol kesehatan dan mendorong tingkat vaksinasi.

BACA JUGA : Terjaring Penyekatan di Perbatasan Situbondo-Probolinggo Empat Pemudik Diminta Putar Balik

Pengecekan kelaikan moda transportasi massal dan pemeriksaan kesehatan awak kendaraan umum juga akan dilakukan. Ini demi menjaga keselamatan perjalanan selama masa mudik maupun balik Lebaran.

Tidak hanya itu, sejumlah rekayasa lalu lintas juga akan dilakukan. Salah satunya tentang pembatasan jam operasional kendaraan pengangkut barang.