Logo

Pemuda Ansor Jatim Minta Banser Lindungi Warga Papua

Reporter:

Rabu, 21 August 2019 12:13 UTC

Pemuda Ansor Jatim Minta Banser Lindungi Warga Papua

KEPUNG ASRAMA. Aksi pengepungan asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya pada Sabtu, 17 Agustus 2019. Polisi didesak mengusut tuntas dan menindak tegas pelaku pengepungan. Foto: Khaesar Glewo

JATIMNET.COM, Surabaya – Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur meminta maaf kepada mahasiswa dan warga Papua atas kekerasan yang dialami dalam peristiwa di Surabaya dan Malang. Ansor juga menginstruksikan kepada Banser untuk melindungi warga Papua di wilayah Jawa Timur.

Dua pernyataan sikap itu itu disampaikan oleh Ketua PW GP Ansor Jatim, Syafiq Syauqi, lewat siaran pers yang diterima Jatimnet.com, Rabu 21 Agustus 2019.

Selain menyampaikan dua poin tersebut, Syafiq juga menolak perlakuan kekerasan dan kebencian terhadap warga Papua, serta meminta aparat kepolisian untuk melindungi warga negara Indonesia dari kekerasan berbasis kesukuan, warna kulit, dan agama.

BACA JUGA: Anggota DPR RI Gagal Temui Mahasiswa Papua di Surabaya

Ansor Jatim juga meminta aparat mengusut pelaku intimidasi dan provokasi rasial yang bertentangan dengan mandat Undang-undang nomor 40/2008 tentang penghapusan diskriminasi berdasarkan ras dan etnis, serta tidak menggunakan cara yang mengadu domba.

Mereka juga menyerukan kepada masyarakat Indonesia untuk aktif menciptakan kedamaian, dan menahan diri untuk tidak terpancing.

Sebelumnya, mahasiswa Papua menjadi korban kekerasan dan ujaran rasial di Surabaya dan Malang, pada Jumat dan Sabtu, 16 dan 17 Agustus 2019. Dalam peristiwa tersebut, diduga terdapat oknum TNI dan kepolisian melakukan ujaaran kebencian dan tindakan kekerasan.

BACA JUGA: Lenis Kogoya Bangga Ada Orang Papua Jadi Pejabat di Surabaya

Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Wisnoe Prasetja Boedi, menyatakan akan memberikan sanksi kepada anggotanya yang terbukti melontarkan ucapan rasis kepada mahasiswa Papua di Surabaya.