Logo

Pemprov Jatim Siapkan Sandbag di DAS Bengawan Solo

Reporter:,Editor:

Selasa, 24 December 2019 09:07 UTC

Pemprov Jatim Siapkan <em>Sandbag</em> di DAS Bengawan Solo

Foto: Ilustrasi.

JATIMNET.COM, Surabaya – Pemprov Jawa Timur telah memetakan wilayah banjir di Daeraj Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo yang melintasi Tuban, Bojonegoro, Lamongan, dan Gresik.

Dari empat kabupaten yang dilewati Bengawan Solo, potensi banjir besar ada di Bojonegoro bagian Selatan. Untuk itu Pemprov Jatim telah mengantisipasi dengan menyiapkan sandbag atau karung pasir di beberapa tanggul.

“Sandbag yang sudah disiapkan cukup tinggi, tinggal dilakukan kanalisasi di titik-titik Bengawan Solo ketika intensitas hujan turun cukup tinggi,” kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Selasa 24 Desember 2019.

Khofifah menyebut pemasangan sandbag ini jauh lebih murah dibandingkan dengan membuat sodetan. Menurutnya, pembuatan sodetan membutuhkan biaya yang cukup besar.

BACA JUGA: Pemprov Jatim Selidiki Dugaan Pencemaran Bengawan Solo

Di Bojonegoro misalnya, dibutuhkan sekitar Rp 2,25 trilliun untuk merealisasikan pembangunan sodetan. Begitupun di Sedayulawas, Lamongan, biaya yang dibutuhkan kurang lebih hampir sama dengan di Bojonegoro.

“Sedayulawas itu sebetulnya butuh sodetan. Tapi saya bisa memahami mana (anggaran) yang jadi prioritas Kementerian PUPR,” urai Khofifah.

Khofifah tidak menampik jika Teluk Lamong juga butuh tanggul untuk mengantisipasi banjir. Hanya saja biaya yang dibutuhkan cukup besar, kemungkinan pembangunan tanggul akan ditangguhkan.

Dalam waktu dekat Pemprov Jatim mengupayakan penyebaran bibit tanaman jenis biji-bijian dari udara. Menurutnya, pemprov sudah berkordinasi dengan Lanud Abdulrahman Saleh untuk menabur benih dari udara.

BACA JUGA: Warga Gresik Jalan Kaki di Aliran Bengawan Solo yang Kering

Titik yang disasar adalah lahan-lahan gundul di sekitar Bengawan Solo. Harapannya, penaburan bibit di musim hujan ini menghijaukan kawasan yang gundul di sekitar aliran sungai.

“Penyebaran biji ini akan kami lakukan mulai 26 Desember 2019,” Khofifah menjelaskan.

Terpisah, Ketua Fraksi Demokrat DPRD Jawa Timur, Sri Subiati meminta masalah banjir di Bengawan Solo benar-benar disiapkan mulai tahun depan. Karena ini siklus tahunan mestinya penanganan yang dilakukan tidak ada kendala.

“Terutama di pinggir DAS Bengawan Solo itu yang harus diantisipasi. Salah satunya adalah perahu karet harus sudah disiapkan sebelumnya,” kata Antik, sapaan Sri Subiati.