Logo

Pemprov Jatim Beri Keringanan Pajak Bagi Pengusaha

Reporter:,Editor:

Senin, 29 July 2019 12:20 UTC

Pemprov Jatim Beri Keringanan Pajak Bagi Pengusaha

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indarparawansa. [Ilustrasi]

JATIMNET.COM, Surabaya - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur tengah giat menjaring Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) untuk bermitra dan memberikan keahlian pada para siswa. Bagi pengusaha yang berminat, bakal memberikan kompensasi berupa pengurangan pajak.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pemberian kompensasi itu sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2019.

"DUDI yang bersedia menyelenggarakan praktik kerja, pemagangan, atau pembelajaran berbasis kompetensi tertentu dapat diberikan pengurangan atau insentif pajak super deduction penghasilan bruto," ujar Khofifah dalam keterangan resminya, Senin 29 Juli 2019.

BACA JUGA: Insentif Pajak untuk Industri Perlu Diperluas

Ketua Umum PP Muslimat NU itu menyebutkan, besarnya pengurangan pajak paling tinggi 200 persen dari jumlah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan praktik kerja, pemagangan, maupun pembelajaran. Dengan begitu, pihaknya akan mendorong DUDI untuk memberikan fasilitas bagi sekolah SMA dan SMK di Jawa Timur.

Langkah awal, Pemprov Jawa Timur telah menunjuk empat sekolah pilot project. Di antaranya, SMK Negeri 4 Malang, SMK Negeri 11 Malang, SMK Negeri 5 Bojonegoro, dan SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi Malang.

"Ada hasil pertemuan dan koordinasi antara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dengan sembilan provinsi pada hari Kamis 25 Juli 2019 lalu, disepakati bahwa akan ada perjanjian kerja sama (MoU) secara bersma-sama untuk mendorong DUDI menjalin mitra kerja sama dengan 17 SMK di 9 provinsi itu dalam bentuk magang dan atau pembelajaran," bebernya.

BACA JUGA: Pemerintah Segera Pangkas Pajak Besar-besaran

Rencananya, Pemprov Jatim akan mengembangkan MoU ini untuk sekolah SMA melalui program SMA Double Track. Program ini dimaksudkan untuk memfasilitasi para lulusan SMA yang tidak dapat melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dapat disiapkan tenaga kerja menengah yang siap pakai.

Pembelajaran di SMA dengan fokus pada penguatan di bidang akademis, akan ditambahkan dengan pendidikan vokasional di luar jam pelajaran.

Pola pembelajaran vokasional pada SMA pada dasarnya sama dengan yang dilakukan untuk SMK yaitu melalui kemitraan dan kerja sama antara DUDI dengan SMA yang ditunjuk sebagai pilot project SMA Double Track.

BACA JUGA: DPRD Surabaya Sebut Turunnya PBB Tak Merugikan PAD 

Kompetensi keahlian dari mitra kerja sama yang disesuaikan dengan latar belakang mata pelajaran yang di dapat di SMA, misalnya akuntansi, pembukuan, industri kimia, pembiakan bakteri dan lain sebagainya.

"Untuk pengajarnya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berinisiatif untuk memanfaatkan para lulusan terbaik dari Perguruan Tinggi dengan kehlian tertentu, misalnya keahlian pertanian, peternakan, kelautan, teknik industri dan lainnya sebagai guru pendamping pada guru-guru SMK dan SMA Double Track yang dituntuk sebagai Pilot Project," kata Khofifah.