Logo

Pemkot Surabaya Targetkan Layanan Radioterapi dan Kedokteran Nuklir pada 2020

Reporter:,Editor:

Selasa, 17 September 2019 04:47 UTC

Pemkot Surabaya Targetkan Layanan Radioterapi dan Kedokteran Nuklir pada 2020

KOORDINASI. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini beserta jajarannya rapat koordinasi untuk meningkatkan inovasi pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soewandhi dan RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH). Foto: Ist

JATIMNET.COM, Surabaya – Pemerintah Kota Surabaya menargetkan layanan radioterapi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soewandhi dan Kedokteran Nuklir RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) pada 2020 mendatang. Pelayanan meningkatkan inovasi pelayanan dilakukan karena melihat banyaknya pasien yang mengantre saat terapi.

“Saya berharap para dokter untuk membantu pelayanan itu, terus terang saya kasihan para pasien penyakit kanker yang menunggu antrean untuk radioterapi terlalu lama,” kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam rilis resminya, Selasa 17 September 2019.

Ia menjelaskan, para pasien penderita penyakit kanker selama ini menunggu antrean untuk radioterapi kurang lebih minimal empat sampai enam bulan. Sebelum itu, mereka hanya rawat jalan dan terapi pada umumnya. Apalagi jumlah rumah sakit di Surabaya yang menyediakan pelayanan tersebut hanya beberapa.

BACA JUGA: Inilah 4 Tindakan untuk Mengatasi Kanker Otak

“Nantinya ini akan sangat membantu para pasien, kalau perlu ruangannya didesain berbeda agar tidak seperti di rumah sakit. Mari bantu mereka bersama-sama,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita menyampaikan, pembaharuan pelayanan ini akan secepatnya direalisasikan. Meskipun sebelumnya radioterapi dan kedokteran nuklir sudah pernah diterapkan di RSU dr Soetomo. Namun, seiring berjalannya waktu pelayanan itu sudah tidak ada.

“Ada beberapa rumah sakit, seperti Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL), Adi Husada, yang menerapkan sistem pelayanan radioterapi. Tetapi untuk Kedokteran Nuklir hanya ada di empat kota besar di Indonesia  saja,” paparnya.

BACA JUGA: Menkes Dukung Penelitian Tanaman Bajakah untuk Obat Kanker

Ia memastikan bahwa inovasi tersebut sengaja disiapkan untuk melayani warga Kota Surabaya. Meskipun sebelumnya RSU dr Soetomo juga pernah memiliki pelayanan itu. “Tidak perlu khawatir, kami terus berupaya untuk melayani masyarakat yang terbaik,” jelasnya.

Setelah melakukan rapat dengan Wali Kota Risma, ia mengaku langsung menggelar koordinasi dalam pembentukan tim pelayanan Kedokteran Nuklir dan Radioterapi tersebut. Masing-masing tim tersebut terdiri dari akademisi, dokter, kepolisian, dan dinas yang terkait.

“Kami sengaja bergerak cepat, supaya setelah pembentukan tim ini mereka dapat bekerja semaksimal mungkin,” paparnya.

BACA JUGA: Tiga Kanker Serviks Mematikan Sering Diremehkan Wanita

Fenny menargetkan, proyek ini dapat selesai dan beroperasi di tahun 2020 mendatang. Sehingga semua persiapan dilakukan mulai saat ini. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Cipta Karya untuk pembangunannya.

Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Hendrig Winarto mengatakan, pihaknya siap mendukung penuh dua program yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya itu. “Sebenarnya nuklir itukan banyak manfaatnya, bisa digunakan energi, termasuk kedokteran nuklir,” pungkasnya.