Logo

Menkes Dukung Penelitian Tanaman Bajakah untuk Obat Kanker

Reporter:

Selasa, 20 August 2019 10:30 UTC

Menkes Dukung Penelitian Tanaman Bajakah untuk Obat Kanker

DUKUNG. Menteri Kesehatan, Nila F. Moeloek usai Simposium Pengembangan Industri Obat Tradisional dan Peningkatan Penggunaan Obat Tradisional di Yogyakarta, Selasa 20 Agustus 2019. Foto: Rosiana/Suara.com

JATIMNET.COM, Surabaya – Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek akan mendorong penelitian tanaman bajakah untuk mengetahui kandungannya. Bahkan, kalau hasilnya baik tidak menutup kemungkinan bisa jadi produk obat kanker.

“Hal penting yang harus diketahui dari bajakah atau akar ini adalah kandungannya,” kata Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, sebagaimana dilansir Suara.com, Selasa 20 Agustus 2019.

Ia menambahkan, melalui penelitian tersebut, akan diketahui materi di dalam bajakah secara terpadu. "Kalau sudah dapat materinya, diuji menggunakan binatang. Kalau ternyata bagus, diuji lagi dengan manusia," lanjutnya.

BACA JUGA: Menkes: Masyarakat Pilih Beli Rokok Ketimbang Membayar Iuran BPJS Kesehatan

Setelah diuji pada manusia juga memiliki hasil yang bagus, Nila Moeloek mengatakan bajakah ini suatu saat dapat menjadi produk obat.

Demi mewujudkannya, Kementerian Kesehatan RI akan memberi motivasi serta dorongan terkait pengembangan bajakah menjadi obat kanker.

"Nanti kami memotivasi atau melakukan pendorongan, tapi harus melalui penelitian," lanjut Nila.

BACA JUGA: Ingin Sehat, Konsumsilah Makanan yang Beragam

Bajakah menjadi bahan perbincangan setelah dua siswi SMAN 2 Palangkaraya, Kalimantan Tengah, berhasil memperoleh medali emas pada ajang World Invention Creativity Olympic di Seoul, Korea Selatan, pada 25 - 27 Juli 2019 kemarin.

Mereka mengklaim, bajakah yang berarti akar, dapat diolah menjadi ramuan untuk menyembuhkan pasien kanker payudara stadium empat karena mengandung 40 macam senyawa antikanker.

"Di antaranya saponin, terpenoid, flavonoid, alkonoid, tannin, dan steroid," jelas Anggina Rafitri, salah satu siswi penerima penghargaan.