Logo

Pemkot Surabaya Pasang 280 CCTV Pendeteksi Wajah yang Lokasinya Dirahasiakan

Reporter:,Editor:

Sabtu, 21 September 2019 13:31 UTC

Pemkot Surabaya Pasang 280 CCTV Pendeteksi Wajah yang Lokasinya Dirahasiakan

Ilustrasi kamera pengawas. Foto: Ist

JATIMNET.COM, Surabaya – Kota Surabaya akan menjadi kota pertama di Indonesia yang memiliki kamera CCTV berbasis deteksi wajah atau face recognition.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini merencanakan sebanyak 280 kamera berteknologi tinggi siap ditambah untuk memudahkan penanganan keamanan di Kota Pahlawan paling lambat akhir tahun 2019.

"Insyaallah tahun ini ada terobosan teknologi, memudahkan untuk penanganan kalau ada masalah, kamera face recognizition kita tambah lagi 280 kamera," kata Risma di rumah dinas Wali Kota Surabaya, Sabtu 21 September tersebut.

BACA JUGA: Dishub Surabaya Optimalkan Pengawasan Pengendara Melalui CCTV

Risma menyebut, sebanyak 280 kamera melengkapi 1.200 kamera CCTV yang telah terpasang di berbagai titik Kota Surabaya itu.

“Nanti sudah bisa nangkap, zoom, dan tahu siapa wajahnya karena terhubung dengan data kependudukan,” lanjut Risma.

Rencananya kamera dengan teknologi deteksi wajah tersebut akan dihubungkan dengan beberapa pemangku kepentingan lain seperti pihak kepolisian dan Densus 88 Antiterorisme.

BACA JUGA: Setiap Toko Swalayan di Sidoarjo Diminta Pasang CCTV

Bahkan ia menyebut kamera tersebut sudah dilengkapi dengan teknologi infra merah sehingga dapat merekam pada malam hari.

“Nanti next step-nya, misalnya kalau ada orang asing yang tertangkap dua kali oleh kamera di depan sekolah, kami analisa siapa dia lalu dihubungkan dengan server untuk dianalisa. Ini sangat penting untuk keamanan,” jelas alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember itu.

Mengenai lokasi, Risma merahasiakan lokasi tempat pemasangan kamera tersebut. “Yang 1,200 CCTV kan sudah, jadi kalau tambah 280 itu sesuatu. Lokasinya rahasia,” ujar Risma. 

BACA JUGA: Dishub Surabaya Berencana Menambah 160 CCTV

Selain berfungsi sebagai keamanan, Risma akan melakukan integrasi sistem tersebut dengan program 112 yang telah berjalan di Kota Pahlawan itu.

“Misalnya (Jalan) Ahmad Yani hujan, langsung ditelpon ke pintu air di ujung sana karena bisa jadi petugasnya tidak tahu kalau Ahmad Yani hujan,” tambahnya.