Senin, 03 December 2018 02:14 UTC
Kepala Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah Maria Theresia Ekawati Rahayu. Foto: Baehaqi Almutoif
JATIMNET.COM, Surabaya – Pemkot Surabaya berencana melakukan pembebasan lahan untuk Kebun Raya Mangrove dimulai awal 2019. Sebagai tahapan awal Pemkot Surabaya berencana melakukan pembebasan lahan yang dimulai bulan ini seluas 2 hektar di Wonorejo.
“Saat ini masih tahap awal, tahapan appraisal (penilaian lahan). Nantinya kami akan membebaskan lahan di Wonorejo seluas 2 hektar,” kata Kepala Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah, Maria Theresia Ekawati Rahayu, 3 Desember 2018.
Wanita yang akrab disapa Yayuk itu merinci pembebasan lahan tahap awal seluas 2 hektar di sisi kanan dan kiri Mangrove Information Center (MIC/ Kebun Raya Mangroeve) Wonorejo, dari pembebasan yang direncanakan 30 hektar.
Sebenarnya, lahan di samping MIC itu berkarakteristik ruang terbukau hijau yan dimiliki warga. Dengan kata lain, tidak terlalu sulit bagi pemkot untuk membebaskan lahan di sekitar MIC lantaran tidak ada bangunan dan hanya tambak milik warga.
“Bulan-bulan ini harapannya dapat dilakukan pembebasan lahan, dilakukan secara bertahap. Untuk tahun ini kami upayakan untuk yang bersebelahan dengan MIC dahulu,” ungkap mantan Kepala Bagian Hukum Pemkot Surabaya itu.
Ditambahkan Yayuk bahwa pengembangan MIC ini membutuhkan lahan seluas 60 hektar. Tetapi pada perluasan tahapan awal masih membutuhkan 30 hektar dengan biaya Rp 17 miliar. Adapun pembebasan lahan di tahap awal baru 2 hektar.
Adapun pembebasan awal dilakukan secara bertahap. Dengan sudah dimulainya pembebasan lahan, pembangunan kebun raya mangrove tahun depan dapat dimulai.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Surabaya Joestamadji mengatakan masalah perizinan sudah selesai. Mulai dari penentuan lokasi hingga detail engineering design (DED) sudah dikantongi. “Tinggal pembebebasan lahan yang saat ini masih proses dilakukan,” kata Joestamadji.
Kebun raya mengrove ini dibangun di tiga kecamatan, meliputi Kecamatan Keputih, Wonorejo dan Medokan Ayu, dengan total luas lahan 500 hektar. “Mudah-mudahan 2019 sudah mulai (pengerjaan),” tandasnya.