Jumat, 16 August 2019 08:35 UTC
BALAP BAKIAK: Salah satu perlombaan tradisional balap bakiak berpasangan. Foto: Karina.
JATIMNET.COM, Mojokerto - Seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Mojokerto ikut memeriahan HUT RI ke 74 dengan mengikuti berbagai perlombaan tradisional, Jumat 16 Agustus 2019 pagi.
Berbagai perlombaan tradisional khas 17 Agustus diselenggarakan, seperti estafet menggunakan tepung, makan kerupuk, dan lomba bakiak berpasangan. Semua rangkaian lomba ini harus diikuti oleh seluruh jajaran.
Tak mau ketinggalan, Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari pun turut mengikuti lomba yang digelar di halaman kantor pemerintahan.
Bersama suami Supriyadi Karima Syaiful, Ning Ita sapaan Wali Kota Mojokerto mengikuti lomba balap bakiak berpasangan melawan Wakil Wali Kota, Achmad Rizal Zakaria bersama istri dan Sekretaris Daerah, Harlistyati berpasangan dengan Kabag Humas, Hatta Amrullah.
BACA JUGA: Angin Kencang di Mojokerto Sebabkan Pohon Tumbang
Sorak para penonton, membuat para peserta bersemangat melangkah menuju garis finis. Dengan kekompakan, Ning Ita bersama suami berhasil menjadi peserta pertama yang sampai ke garis finis. Di urutan kedua ada pasangan Wakil Wali Kota, Cak Rizal bersama istri.
Sedangkan Sekretaris Daerah, Harlistyati yang berpasangan dengan Kabag Humas, Hatta Amrullah terpaksa terhenti di tengah jalan sebelum menyentuh garis finis karena terjatuh. Selain lomba bakiak ada pula lomba estafet tepung beregu dan makan kerupuk yang diikuti dari seluruh perwakilan bagian Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Wali Kota Mojokerto mengatakan, lomba-lomba tradisional ini dilaksanakan untuk memperingati HUT RI ke 74.
"Nah, di sekretariat daerah ini saya mengajak seluruh ASN untuk mengikuti lomba-lomba tradisional. Sekaligus sebagai ajang untuk bersilaturahmi dan memupuk kebersamaan," kata Ning Ita.
BACA JUGA: Kasus Ujaran Kebencian, Mantan Pentolan HTI Jatim Ditahan Kejari Mojokerto
Lewat perlombaan ini, Ning Ita berharap semua ASN terutama di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto mampu meningkatkan solidaritas dan kekompakan. Karena, dalam perlombaan tersebut merupakan implementasi dari mewujudkan pembangunan di Kota Onde-onde.
"Ini bukan sekedar perlombaan biasa, tapi juga dibutuhkan kekompakan dan solidaritas. Ini merupakan contoh dalam bentuk permainan. Karena, kunci utama dalam membangun Kota Mojokerto dan pelayanan untuk masyarakat adalah dibutuhkannya kekompakan dan solidaritas dari seluruh ASN," tutur Ning Ita di sela-sela perlombaan.
