Kamis, 30 January 2025 07:00 UTC
Pj Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro (kemeja putih berkacamata) dan Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono (batik berkacamata) saat melayat ke salah satu rumah korban. Foto: Hasan
JATIMNET.COM, Mojokerto – Pj Wali Kota Mojokerto Mohammad Ali Kuncoro prihatin atas kejadian tragis yang dialami siswa SMPN 7 Kota Mojokerto saat kegiatan outing class di Pantai Drini, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.
Peristiwa tersebut merenggut nyawa empat siswa dan empat siswa lainnya masih dirawat di RSUP Saptosari, Gunungkidul dan RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto.
Hal itu diungkapkan Ali dan Mas Pj, sapaan akrabnya, memastikan pemda hadir untuk memberikan pendampingan terhadap korban maupun keluarga korban dan menuntaskan permasalahan ini.
"Kita semua berduka atas musibah ini. Dan sesuai janji awal, bahwa Pemerintahan Kota Mojokerto hadir untuk menyelesaikan permasalahan ini," kata Ali.
BACA: 3 Siswa SMPN 7 Mojokerto Tewas Tenggelam di Pantai Drini, Pemkot Mojokerto Kirim Tim ke Gunungkidul
Ia menyampaikan empat korban siswa SMPN 7 sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Jenazah korban telah diserahkan kepada pihak keluarga dan dikebumikan.
Sedangkan, empat korban masih dirawat di rumah sakit dari total sembilan siswa yang selamat dalam peristiwa tersebut.
Dua siswa, Ainoah Reza dan Ahmad Muzaki, masih menjalani perawatan di RSUP Sardjito, Yogyakarta. Kemudian, dua siswa, Bintang Kenzie dan Firmanda Ramadani, dirawat di RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto.
"Dari sembilan (siswa) yang terselamatkan, itu masih ada dua siswa yang dirawat di RSUP Sardjito. Update terkini, kita pastikan kondisi kedua korban sudah semakin membaik dan Ainoah Reza hari ini untuk bisa diizinkan pulang," ujar Ali.
BACA: Sebelum Tenggelam di Pantai Drini, 13 Siswa SMPN 7 Mojokerto Keluar dari Rombongan
Menurut dia, korban Ahmad Muzaki masih dalam perawatan intensif di ruangan ICU (Intensive Care Unit) RSUP Sardjito. Tim medis sempat memasang alat bantu pernapasan ventilator karena paru-paru korban dipenuhi air.
"Kondisinya sudah mendekati 100 persen kesehatan paru-parunya, sehingga dimungkinkan hari ini (ventilator) sudah mulai dilepas," ujar Ali.
Dia menegaskan seluruh biaya dalam penanganan laka laut ini ditanggung Pemkot Mojokerto.
BACA: Jenazah Siswa SMPN 7 Mojokerto yang Sempat Hilang di Pantai Drini Gunungkidul Tiba di Mojokerto
"Apapun terkait masalah kegiatan laka laut ini, maka menjadi tanggung jawab dan beban Pemerintah Kota Mojokerto," ujarnya.
Seteah kejadian ini, Ali menegaskan pihaknya mengumpulkan seluruh kepala sekolah satuan pendidikan SD dan SMP se-Kota Mojokerto terkait pembatasan kegiatan outing class.
"Kita lakukan pembatasan, bukan pelarangan, karena ini bagian dari kurikulum Merdeka Belajar. Namun, harus kita akui banyak hal yang harus kita evaluasi, termasuk soal lokus atau lokasi yang digunakan untuk kegiatan. Diutamakan outing class yang penuh edukasi seperti kunjungan ke museum maupun perpustakaan," katanya.
