Jumat, 22 February 2019 04:20 UTC
Kawasan Kembang Jepun. Foto: Khoirotul Lathifiyah
JATIMNET.COM, Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengaku proses revitalisasi di Jl Kembang Jepun dan Jl Karet mengalami keterlambatan. Pemkot hanya bisa menyelesaikan tujuh dari 20 bangunan yang ditarget selesai bulan Februari.
Keterlambatan terjadi lantaran warga pemilik bangunan tidak segera memberikan surat pernyataan terkait pengecatan bangunan yang dimilikinya.
"Jadi saat ini mengerjakan Jl Kembang Jepun saja, untuk Jl Karet masih belum bisa memprediksi kapan mulai revitalisasi," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya Antiek Sugiharti Antiek saat diwawancarai melalui telepon, Jum'at 22 Februari 2019.
BACA JUGA:Revitalisasi Ribuan Pasar Rakyat Ditarget Selesai Tahun Ini
Antiek mengungkapkan sebelum dipesankan cat warna dan dilakukan pengecatan, warga seharusnya memberikan lebih dulu surat pernyataan tentang warna yang diinginkan pemilik bangunan. Hal ini disampaikan sejak awal bulan Februari lalu saat dilakukan audiensi dengan warga setempat.
"Nah surat pernyataan ini fungsinya untuk pemesanan cat ke perusahaan. Jadi kalau tidak ada surat, kami belum bisa memutuskan dan memesan catnya," katanya.
Hingga saat ini, Disbudpar fokus revitalisasi pada Jl Kembang Jepun. Adapun surat yang sudah diserahkan kepada Disbudpar baru 50 persen, yakni 60 surat pernyataan dari kurang lebih 140 bangunan.
BACA JUGA: Revitalisasi Kota Tua Surabaya Melenceng dari Konsep Awal
Antiek menjelaskan, 60 surat yang terkumpul adalah hasil upaya pemkot menjemput bola, meminta surat pernyataan kepada pemilik bangunan. Pihaknya menyayangkan, karena pemkot harus jemput bola terlebih dahulu untuk mendapatkan surat pernyataan. Hal tersebut mengakibatkan lambatnya proses revitalisasi.
"Padahal kami sudah ingatkan diawal bulan dalam audiensi. Tapi kami setiap hari meminta ke warga, dan setiap harinya kami mendapat kurang lebih 10 surat tersebut," kata Antiek.
Hingga saat ini, lanjut Antiek, terdapat dua bangunan yang sudah selesai direvitalisasi. Dalam seminggu ini ditargetkan tujuh bangunan yang akan diselesaikan. Sedangkan sebelumnya Pemkot menargetkan 20 bangunan selesai direvitalisasi sepanjang Februari.
BACA JUGA: Khofifah Bersihkan Popok Di Brantas, Pemkot Usulkan Kolaborasi
Dirinya menyampaikan bahwa selain menunggu surat pernyataan, proses revitalisasi ini lambat karena harus melalui beberapa proses, yakni pembersihan bangunan dan pengecatan warna dasar. "Jadi kemungkinan untuk menyelesaikan revitalisasi dikawasan kota tua ini membutuhkan waktu hingga mei mendatang," katanya.
Disamping itu Antiek juga menyampaikan, konsep bangunan yang digunakan dalam kawasan Jl Kembang Jepun dan Jl Karet nantinya adalah konsep kolonial dan modern. Karena di kawasan tersebut terdapat banyak peninggalan bangunan belanda dan kawasan pecinan.