Rabu, 17 November 2021 11:00 UTC
STERILKAN WILAYAH. Penyemprotan disinfektan di jalur utama wilayah Caruban, Kabupaten Madiun, oleh jajaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Madiun tahun 2020 lalu. Foto: Pemkab Madiun
JATIMNET.COM, Madiun – Pemkab Madiun masih memprioritaskan penggunaan APBD tahun 2022 untuk penanganan dampak pandemi Covid-19 terutama dalam bidang pendidikan dan kesehatan, termasuk di dalamnya upaya pencegahan dan penanganan wabah.
Bupati Madiun Ahmad Dawami Ragil Saputro mengatakan nominal anggarannya belum dialokasikan secara rinci. "Menunggu arahan dari pusat karena nanti pasti akan ada refocusing dan realokasi dan ini sama dengan tahun 2021," kata dia, Rabu, 17 November 2021.
Selain itu, pemulihan ekonomi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan sektor pariwisata lokal juga menjadi skala prioritas. Di sektor tersebut beserta warga yang terlibat di dalamnya terpuruk secara ekonomi ketika terjadi wabah.
BACA JUGA: Pandemi Covid-19, Angka Kemiskinan di Kabupaten Madiun Meningkat
Salah satu tindakan yang dilakulan untuk menggeliatkan kembali sektor usaha masyarakat dengan memberikan bantuan modal. "Sekarang sudah ada peningkatan sekitar 5 persen yang sebelumnya minus," ujar bupati yang akrab disapa Kaji Mbing ini.
Peningkatan ekonomi itu didominasi bidang pertanian. Sayangnya, Kaji Mbing tidak menyebut secara detail hasil panen dari komoditas yang dimaksud. "Pertanian merupakan sumber ekonomi terbesar di sini," ucap dia.
BACA JUGA: Pemkab Madiun Tambah Anggaran Penanganan Covid-19
Seperti diketahui komoditas pertanian di Kabupaten Madiun didominasi tanaman padi. Komoditas lainnya adalah jagung, ketela, kedelai, dan sebagainya.
Sementara itu, Ketua Badan Anggaran DPRD Kabupaten Madiun Gunawan Prasetyono mendesak pemkab tetap menyentuh sektor lain dalam program kegiatan tahun 2022. Salah satunya di bidang infrastruktur.
"Karena saat ini sudah musim hujan, maka sangat mungkin jalan-jalan antardesa rusak," ujar legislator dari Partai NasDem itu.
