Logo

Pemkab Gresik Matangkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Hanya Dengan KTP

Reporter:,Editor:

Rabu, 14 April 2021 06:40 UTC

Pemkab Gresik Matangkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Hanya Dengan KTP

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (tengah) memimpin rapat koordinasi program UHC dengan pihak BPJS, Rumah Sakit dan OPD terkait, Rabu 14 April 2021. Foto: Agus

JATIMNET.COM, Gresik - Kabupaten Gresik berupaya memberikan pencaipaian dalam pelayanan kesehatan atau Universal health Coverage (UHC) untuk seluruh masyarakat Gresik. Sebab, kini sudah saatnya masyarakat Gresik dapat menikmati hanya dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) bisa dapat pelayanan kesehatan yang baik.

Mengenai hal tersebut, Bupati Fandi Akhmad Yani pun mematangkan program diatas berkoordinasi dengan Pimpinan BPJS Gresik, Pimpinan Rumah Sakit se-Kabupaten Gresik dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait serta perwakilan DPRD Gresik.

“Program ini tanggung jawab pemerintah di bidang pelayanan Kesehatan dan jadi program prioritas. Kami ingin jumlah angka kemiskinan menurun dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat di bidang pelayanan Kesehatan," katanya Rabu 14 April 2021.

Bupati berharap, UHC ini ada inovasi dari seluruh peserta rapat dan tidak hanya mengandalkan APBD dalam pembiayaannya, sebagai kabupaten industri, Bupati berharap agar ada optimalisasi dari semua pihak.

Baca Juga: BPJS Akan Cover Warga yang Tak Lagi Bekerja

"Baik dari dunia industry dan pihak swasta, pihak Rumah Sakit dan pelayanan Kesehatan di Gresik atau dari program yang lain untuk optimalisasi dalam percepatan program UHC ini," Tandasnya.

Kepala Cabang BPJS Gresik Tutus Novita Dewi merinci jumlah kepesertaan BPJS masyarakat Gresik 77,28 persen,  meningkat dari beberapa minggu sebelumnya 74 persen. 

Untuk pembayaran klaim selama delapan bulan terakhir tahun 2020 sebesar Rp 421 miliar, sedangkan jumlah pemasukan iuran peserta selama setahun sebesar Rp 435 miliar.

Baca Juga: Grand Launching MPP, Mudahkan Peningkatan Investasi di Gresik

“Tingkat kepuasan masyarakat terhadap BPJS juga semakin meningkat. Sesuai komitmen kami bersama seluruh rumah sakit yang bekerjasama, tidak melakukan pungutan kepeda peserta BPJS dan tidak diskriminasi dalam layanan” ujar Tutus.

Sekda Gresik Abimanyu Poncoatmojo Iswinarno prihatin. Menurut Sekda prosentase kepesertaan BPJS masyarakat Gresik masih dibawah rata-rata prosentase Provinsi Jawa Timur yang mencapai 80,25 persen.

“Kami berharap kedepan jumlah masyarakat Gresik yang tercover BPJS akan terus meningkat," harapnya sekaligus memungkasi.