Logo

Pemerintah Jamin APD Level 3 untuk Tenaga Kesehatan di Jatim

Kasus Kematian Tenaga Kesehatan Akibat Covid-19 di Jatim Tertinggi
Reporter:,Editor:

Sabtu, 18 July 2020 00:00 UTC

Pemerintah Jamin APD Level 3 untuk Tenaga Kesehatan di Jatim

Ilustrasi pasien Covid-19

JATIMNET.COM, Madiun – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) yang juga Ketua Pengarah Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Muhadjir Effendy menyatakan bahwa kasus fatalitas (kematian) tenaga kesehatan akibat Covid-19 di Jawa Timur menjadi perhatian khusus pemerintah. Sebab, angkanya tertinggi se-Indonesia.

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, terhitung hingga Jumat, 17 Juli 2020, jumlah tenaga kesehatan yang meninggal 23 orang. Adapun yang terpapar virus Corona sebanyak 295 orang dan 84 tenaga kesehatan masih dalam perawatan dan 188 orang dinyatakan sembuh.

BACA JUGA: 295 Tenaga Kesehatan di Jatim Terpapar Covid-19, 23 Diantaranya Meninggal

“Untuk mengurangi fatalitas akibat Covid-19 sudah saya perintahkan (beberapa langkah) kepada Dinas Kesehatan JawaTimur,” kata Muhadjir usai menyerahkan Bantuan Sosial Tunai (BST) secara simbolis di Kantor Pos Nglames, Desa/Kecamatan Madiun, Jumat, 17 Juli 2020.

Ia menegaskan pemerintah menjamin ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) level 3. APD ini memiliki keamanan yang tinggi dan diperuntukkan bagi tenaga kesehatan yang melakukan kontak langsung dengan pasien yang dicurigai atau sudah terkonfirmasi Covid-19.

BACA JUGA: DPRD Jatim Temukan Perbedaan Data Tenaga Kesehatan Meninggal Karena Covid-19

“Tidak boleh ada komplain APD tidak ada atau telat. Gugus Tugas Pusat sudah memasang orang untuk kontak langsung dan menjamin tidak ada keterlambatan APD di Jawa Timur,” Muhadjir menjelaskan.

Selain itu, menteri kelahiran Kabupaten Madiun ini mengingatkan agar para tenaga kesehatan tidak meremehkan prosedur tetap penggunaan APD untuk menangani Covid-19. “Jangan sembrono. Apapun alasannya, APD level 3 harus dipakai. Tidak ada alasan apapun karena nyawa taruhannya,” ia menegaskan.