Logo

Pembunuhan Penjaga SPBU di Jember Berlangsung Singkat

Reporter:,Editor:

Jumat, 11 October 2019 12:33 UTC

Pembunuhan Penjaga SPBU di Jember Berlangsung Singkat

Ilustrasi.

JATIMNET.COM, Jember – Pembunuhan penjaga SPBU Jambearum, Tumin (55) oleh tersangka Iwan Pramono (30) hanya berlangsung sekitar 15 detik.

Keterangan tersebut diungkapkan pengacara tersangka, Fakih Imam Kurnain usai mendampingi Iwan, Kamis 10 Oktober 2019 malam.

"Kalau lihat dari rekaman CCTV, memang sangat cepat. Sekitar 10 - 15 detik," ujar Fakih, Jumat 11 Oktober 2019.

Peristiwa pembunuhan Tumin ini sebelumnya membuat heboh warga Desa Jambearum, Kecamatan Puger, Jember. Sebab, usai membunuh, Iwan Pramono mengumumkan kematian Tumin berikut pengakuan dirinya melalui pengeras suara di masjid sesaat sebelum salat subuh berjamaah, Rabu 9 Oktober 2019.

BACA JUGA: Pembunuhan Diumumkan Usai Azan Subuh di Masjid, Pelaku Menyerah ke Polisi

Menurut Fakih, singkatnya waktu pembunuhan karena tidak ada perlawanan dari korban. Sebab, saat kejadian berlangsung sekitar pukul 03.30 WIB, korban sedang tidur lelap. "Saat itu korban tidur tengkurap, lalu langsung digorok dengan parang oleh tersangka," ujar Fakih.

Berdasarkan visum di Rumah Sakit Daerah (RSD) Balung, Jember, terdapat setidaknya lima luka di tubuh korban akibat senjata Iwan. Lokasi pembunuhan Tumin berada di SPBU Jambearum, yang merupakan tempat kerja korban.

Selama lebih dari setahun terakhir, Tumin memang bekerja sebagai penjaga malam SPBU tersebut dengan jam kerja mulai pukul 17.00-05.00 WIB.

Usai membunuh, Iwan lantas pulang ke rumahnya untuk ganti pakaian karena saat membunuh korban, Iwan tidak mengenakan baju.

BACA JUGA: Terkuak, Pemuda Jember Bunuh Lansia Lantaran Tak Diberi Uang

"Saat itu dia hanya telanjang dada. Ganti baju untuk salat subuh berjamaah di masjid. Sedangkan pisaunya ditancapkan di pohon mangga dekat rumah pelaku," papar Fakih.

Kehebohan pada Rabu pagi itu berlanjut. Dimulai dengan kumandang azan subuh, Iwan lantas melanjutkannya dengan pengumuman bahwa telah meninggal dunia Tumin akibat perbuatan Iwan sendiri.

Tak lupa, Iwan juga mengajak masyarakat semua untuk mendoakan kebaikan bagi Tumin yang selama ini memang cukup disegani oleh warga.

"Terus dia bilang lewat speaker masjid semoga segala dosa Pak Tumin diampuni. Dan ini semua karena perbuatan saya, Iwan," ujar Elis Suprihatin, tetangga depan rumah pelaku menirukan pengumuman tersangka lewat pengeras suara di masjid.

BACA JUGA:  Emil Sebut Perekonomian Tapal Kuda Bakal Meningkat Lewat Tol

Terkait perilaku kliennya tersebut, Fakih mengaku tidak begitu paham. Namun dia menduga hal ini karena pelaku masih dalam pengaruh alkohol. "Karena sebelum membunuh, dia sempat mabuk bareng teman-temannya," papar Fakih.

Selain itu, Iwan juga terang-terangan mengaku membunuh karena sudah pasrah atas berbagai konsekuensi hukum yang harus ditanggungnya karena menghilangkan nyawa korban yang merupakan tetangganya sendiri.

"Sepertinya dia sudah pasrah. Mau dihukum apapun atau ditembak juga pasrah. Makanya kan dia langsung menyerahkan diri ke polisi," ujar Fakih.

Kasus ini kini diambil alih oleh penyidik Polres Jember. Dan Iwan juga ditahan di Mapolres Jember.