Sabtu, 08 October 2022 05:40 UTC
EVAKUASI SAMPAH. Relawan dan warga Kecamatan Dawarblandong membersihkan tumpukan sampah yang dibuang secara liar, Sabtu, 8 Oktober 2022. Foto: Karina Norhadini
JATIMNET.COM, Mojokerto – Sebanyak enam truk berisikan sampah liar berhasil dievakuasi dari enam titik penyisiran di Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto.
Pembersihan ini dilakukan sejumlah komunitas yang resah terkait semakin banyaknya tempat pembuangan sampah liar di sepanjang jalan desa-desa, Sabtu, 8 Oktober 2022.
"Seluruh ormas dan warga yang ada di daerah Dawarblandong berkumpul di lapangan Greol, Pulorejo, lalu melakukan pembersihan sampah liar," ucap koordinator acara, Warsito.
Warsito yang juga Ketua Relawan Humas Dawar ini menjelaskan total ada enam titik lokasi yang disisir evakuasi sampah-sampah liar yang sengaja dibuang tidak pada tempatnya oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab.
BACA JUGA: Pengelolaan Sampah Minim, TPA Liar di Mojokerto Bermunculan
Enam titik itu antara lain di Desa Brayublandong - Desa Temuireng hingga batas Desa Gunungan, Desa Pulorejo - Gumbik, Jembatan Gangsir - Desa Cinandang, Setoyo - Jembatan Dungambruk, Desa Geneng - Desa Sumber Wuluh, hingga Desa Cendoro - Desa Bakung.
"Total ada enam truk yang penuh dengan sampah-sampah liar yang dibuangnya di pinggir jalan raya, maupun jembatan-jembatan," ucap Opa, sapaan akrab Warsito.
Ia menyebutkan sampah B3 berupa popok bayi menjadi dominasi temuan, selain sampah buah-buahan, sayur busuk, tas plastik, plastik, dan botol-botol. Keadaan ini semakin menjadi sejak tahun 2018 hingga akhir tahun 2022 di Kecamatan Dawarblandong.
"Pampers (popok) dikatakanlah 40 persenan dari semuanya. Paling banyak di Temuireng perbatasan Gunungan yang berceceran di kanan kiri jalan," ucapnya.
Sebelumnya, pihaknya sudah berupaya dengan imbauan larangan buang sampah sembarangan di sepanjang titik tersebut.
Namun, makin lama, imbauan tersebut tak berpengaruh dan seolah tak digubris masyarakat yang rendah kesadaran pengelolaan sampahnya.
Kebiasaan buruk ini terus menjadi. Jika ada warga luar Dawarblandong maupun warga setempat yang membuang sampah di satu titik, maka warga lain pun akan mengikutinya dan tak bisa dikendalikan lagi.
BACA JUGA: Warga Keluhkan Tumpukan Sampah di Aliran Sunga Sadar
"Kita dulu sudah pernah kerja bakti berkali-kali, terus diuruk sampah-sampah itu, tapi tetap ditemukan lagi. Kita pasang banner-banner imbauan setelah dibersihkan, juga tidak efektif ternyata," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mojokerto untuk mencari solusi pembuangan sampah sembarangan yang terus terulang ini.
Untuk jangka pendek, sampah yang didapat saat penyisiran akan di bawa ke TPA dan nantinya sosialisasi atau imbauan-imbauan akan terus dilakukan terhadap masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Sedangkan, solusi jangka panjang akan diupayakan komunikasi dengan semua desa dan Forkopimca Dawarblandong terkait pengelolaan pilah sampah rumah tangga dalam perencanaan desa.
"Jadi desa bisa mengambil sikap untuk penanganan sampah di masing-masing desa. Kita juga akan bekerjasama dengan wirausahawan untuk membuat program memilah sampah organik dan nonorganik. Seperti sayuran bisa dikolaborasikan dengan pengusaha budidaya magot," ia memungkasi.