Jumat, 24 September 2021 03:00 UTC
SAMPAH SUNGAI: Tumpukan sampah yang penuh di aliran Sungai Sadar di Dusun Gerogol Gede, Desa Gebang Malang, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. Foto: Karin
JATIMNET.COM, Mojokerto - Tumpukan sampah terlihat di aliran Sungai Sadar di Dusun Gerogol Gede, Desa Gebang Malang, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. Hal ini menjadi persoalan bagi pemerintah setempat. Pasalnya warga yang tinggal di sekitar dekat sungai mengaku merasa terganggu, dengan keberadaan tumpukan sampah.
Hal ini dikarenakan sampah bercampur dengan tanaman yang berada di sungai tersebut menyebabkan menghambat laju air dan memicu terjadinya banjir. Apalagi, di sela itu ada jembatan kecil yang biasa digunakan untuk warga melintas untuk beraktivitas antar desa merasa terganggu.
Yakni, warga mencium bau sedap saat melintas. Belum lagi sampah bercampur tanaman itu semakin lama, makin menumpuk. Belum lsebentar lagi akan memasuki musim hujan, dan bisa saja terjadi banjir sewaktu-waktu.
Dari informasi didapat, tumpukan tanaman bercampur sampah itu diduga berasal dari rumah tangga, barongan, dan tanaman kangkung ini diperkirakan kiriman dari aliran Sungai Sadar dari wilayah lain. Seperti, Kota Mojokerto dan lainnya.
Baca Juga: Patuhi PPKM, Kelompok Emak-emak Kerjakan Kerajinan Daur Ulang Sampah di Rumah
Seperti yang diungkapkan Narijo salah seorang warga sekitar, tumpukan sampah hingga mencapai bibir jembatan itu terjadi usai hujan lebat yang sempat mengguyur Kabupaten Mojokerto belum lama ini. "Sampah-sampah ini kiriman dari atas, lalu terkumpul jadi satu. Disini kan jembatannya sangat rendah," katanya, saat ditemui di lokasi.
Sampah yang memperburuk pandangan mata ini, lanjut Narijo, diperkirakan menggunung hingga satu meter lebih dari dasar sungai yang memiliki ke dalaman hingga dua meter lebih. "Saking tebalnya, kalau warga naik di atas itu (tumpukan sampah) gak akan tenggelam. Kondisi sampah ini sudah tidak mungkin dibersihkan jika mengunakan tenaga manusia, jadi harus mengunakan ala berat," ujarnya.
Dia menjelaskan, jika aliran yang mengarah ke sungai Brantas menuju Kabupaten Sidoarjo ini tidak sedia dibersihkan. Pihaknya khawatir akan terjadinya luberan air di permukaan hingga memutuskan jembatan yang menjadi penghubung antar desa. "Ya sangat berbahaya, selain baunya menyengat, ini nanti jika tidak segera dibersihkan bisa menyebabkan banjir," memungkasi.
