Logo

Pembangunan JLBB Bakal Dilengkapi Tempat Pendaratan Darurat untuk pesawat

Reporter:,Editor:

Sabtu, 03 August 2019 13:47 UTC

Pembangunan JLBB Bakal Dilengkapi Tempat Pendaratan Darurat untuk pesawat

Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana. Foto: Dok

JATIMNET.COM, Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana akan melengkapi tempat pendaratan darurat untuk pesawat di kawasan pembangunan Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB). Proyek multiyears ini ditargetkan selesai 2020.

Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengungkapkan pengadaan pendaratan darurat bagi pesawat di JLLB tidak disiapkan secara khusus oleh pemkot.

“JLLB bisa untuk pendaratan darurat karena jalur tersebut memang media jalan. Dan itu garis lurus dari 3,5 kilometer sama dengan landasan. Kalau mau dipakai untuk pendaratan itu bisa, tapi tidak disiapkan khusus,“ kata Whisnu usai rapat paripurna di Gedung DPRD Surabaya, Sabtu 3 Agustus 2019.

BACA JUGA: Pemkot Surabaya Lanjutkan Proyek JLLB dan JLDB pada 2020

Saat inspeksi mendadak (sidak) di JLLB Sabtu 27 Juli 2019, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, di tengah (pemisah jalan) JLLB nanti bukan seperti jalan tol, dan jalur hijau, melainkan seperti highway.

“Nantinya jalur hijau akan memisah antara kecepatan tinggi dengan kecepatan sedang. Jadi, kecepatan sedang itu dibatasi jalur hijau. Tapi yang highway dua arah itu tidak kami batasi jalur hijau,” kata Risma.

Risma menjelaskan selama ini Kota Surabaya selalu menggunakan jalur hijau seperti tanaman, atau pohon di tengah jalan. Tapi nantinya di JLLB jalur hijau tidak diletakkan di tengah, melainkan di tepi jalan.

BACA JUGA: Jalur Baru Gunung Anyar-Sidoarjo Pangkas Macet 60 Persen

“Nanti jalur hijaunya di pot, terus kalau butuh sewaktu-waktu misalkan ada pesawat butuh pendaratan darurat itu tinggal narik saja,” ujarnya.

Konsep ini sama seperti di bandara Singapura, kata Risma, jadi jalur hijaunya dapat ditarik. Sehingga jalan atau jalur tersebut bersifat multifungsi yang dapat digunakan untuk landasan terbang.

Ia juga menyampaikan pembangunan JLLB ini akan dikoneksikan dengan sirkuit balap yang berada di Jalur Lingkar Luar Timur (JLLT).

Saat ditanya apakah Surabaya membutuhkan jalan untuk pendaratan pesawat darurat, Risma mengatakan pihaknya hanya menyiapkan jalur saja. Jika nantinya tidak dipakai pun tidak masalah.

BACA JUGA: Cuitan TGUPP Marco Kusumawijaya Dinilai Menghina Pejabat Negara

“Semakin lama semakin tinggi root-nya bandara Juanda. Setiap kebijakan harus ada penggantinya, cadangannya,” tutur dia.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Surabaya Erna Purnawati mengatakan proyek JLLB ini ditargetkan tuntas pasa tahun 2020 dan diharapkan dapat mengurai kemacetan di Surabaya Barat.

JLLB ini dikerjakan secara bertahap. Tahap pertama sepanjang 2,18 kilometer meliputi Kecamatan Lakarsantri-perbatasan Kabupaten Gresik. Tahap kedua sepanjang 6,45 kilometer yang menghubungkan Lakarsantri-Raya Sememi.

Sedangkan untuk tahap ketiga dari Jalan Raya Sememi-Romokalisari sepanjang 3,85 kilometer dan terakhir atau tahap IV yang menghubungkan Jalan Raya Sememi-Jalan Raya Tambak Osowilangun. “Kami terus kebut, semoga sesuai target dan bisa selesai tahun depan,” kata dia.