Logo

Pembangunan Flyover Sidoarjo Dibahas Tahun Depan

Reporter:,Editor:

Rabu, 25 December 2019 05:41 UTC

Pembangunan Flyover Sidoarjo Dibahas Tahun Depan

Ilustrasi: GIlas Audi.

JATIMNET.COM, Surabaya – Kepala Pekerjaan Umum Bina Marga Jawa Timur Gatot Sulistyo Hadi memastikan proyek jembatan layang atau flyover Gedangan dan Aloha, Sidoarjo masuk dalam salah satu proyek prioritas. Namun detailnya menunggu pembahasan yang baru dilakukan tahun depan.

“Apa yang ada di (Perpres Nomor 80 Tahun 2019) itu tidak serta merta diberlakukan tahun depan. Kami harus membahas lagi, bagaimana skema pembangunan dan pembiayaannya,” ujar Gatot dihubungi melalui selulernya, Rabu 25 Desember 2019.

Jembatan layang Gedangan-Aloha di Sidoarjo sejatinya masuk dalam Perpres Nomor 80 Tahun 2019 tentang proyek prioritas. Selain dua proyek itu, ada 218 program lainnya yang terbagi di Kawasan Gerbangkertosusila, Bromo-Tengger-Semeru (BTS), serta Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.

BACA JUGA: Pemprov Jatim Pilah Prioritas Proyek Pembangunan Nasional

Gatot menambahkan tidak ada target waktu pengerjaan untuk masing-masing proyek. Tetapi, proyek-proyek itu harus terlaksana sebelum 2024. Karena itu pambahasannya secara detail akan dilakukan mulai Januari 2020. Salah satu yang sudah mewacanakan adalah Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VIII.

“Saya dengar, Kepala Balai Besar (BBPJN VIII) akan membuat FGD pra-Perpres, apa kaitannya dengan infrastruktur yang akan ditangani oleh balai besar," ungkapnya.

Masalah pembiayaan menjadi salah satu agenda penting yang dibahas di forum group diskusi nanti. Termasuk besarnya anggaran APBN dan KPBU (Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha) dalam membiayai 218 proyek tersebut.

BACA JUGA: Emil: Pengembangan Kawasan Gerbangkertosusila Tunggu Perpres

“Kalau dilihat, biaya terbesar itu semua dari APBN dan KPBU. Nah balai besar mewakili Kementerian PUPR. Kami (Dinas PU Bina Marga) mewakili kewilayahan yang dipimpin Gubernur Jatim,” Gatot menjelaskan.

Pelaksanaannya, pembahasan program dan proyek prioritas itu akan melibatkan seluruh organisasi perangkat daerah terkait. Seperti Dinas Perhubungan, Dinas PU Sumber Daya Air, Dinas Cipta Karya, dan lain dinas lainnya.

Masing-masing dinas itu akan membahas bersama dengan instansi terkait. Misalkan, pembangunan sungai, balai besar sungai baik Brantas dan Bengawan Solo juga akan dilibatkan.