Logo

Pemprov Jatim Pilah Prioritas Proyek Pembangunan Nasional

Reporter:,Editor:

Selasa, 17 December 2019 16:03 UTC

Pemprov Jatim Pilah Prioritas Proyek Pembangunan Nasional

Gubenur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Foto: Dok Jatimnet.com

JATIMNET.COM, Surabaya – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut terdapat 218 proyek yang menjadi percepatan pembangunan sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 Tahun 2019. Dua ratusan Proyek tersebut diperkirakan menelan anggaran sekitar Rp 292,4 triliun.

Begitu banyaknya jumlah dan anggaran yang akan digunakan, Khofifah mengaku tengah menyusun perencanaan dengan melibatkan sejumlah pihak. Ia ingin ada prioritas pembangunan yang bisa dimulai tahun 2020.

“Karena banyak proyek nanti akan diurai, dari 218 mana yang prioritas pada 2020. Bila sudah disepakati prioritasnya, kemudian disiapkan TOR (Term of Reference),” ujar Khofifah usai rapat sosialisasi Perpres 80/2019 di Hotel JW Marriott, Selasa 17 Desember 2019.

BACA JUGA: Pertumbuhan Ekonomi Jatim Masih Melambat Hingga Akhir Tahun

Sekadar diketahui, skema pembiayaan proyek di Perpres 80/2019 tidak sepenuhnya dari APBN dan APBD. Informasi yang dikumpulkan, porsi yang diambil dari kas negara hanya 19 persen. Sisanya BUMN/BUMD, swasta, dan Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Pun demikian, Pemprov Jatim sebenarnya telah mengelompokkan proyek yang tertuang dalam Perpres 80/2019, menggunakan tiga pendekatan kewilayahan. Di antaranya Gerbangkertosusila yang meliputi Surabaya dan sekitarnya, kemudian Selingkar Wilis dan lintas selatan, serta Bromo Tengger Semeru.

Namun, Khofifah menilai perlu lebih spesifik. Sehingga terlihat mana yang bisa didahulukan pembangunannya tahun depan. “Makanya Pak Wahid (Asisten II Perekonomian Setdaprov Jatim, Wahid Wahyudi) mengatakan Bappenas harus membantu," tegasnya.

Sementara itu, staf Direktur Tata Ruang dan Pertanahan Bappenas, Rinella Tambunan memberikan tiga kriteria yang harus diperhatikan Pemprov Jatim untuk lebih memprioritaskan pembangunan berdasarkan Perpres 80/2019.

BACA JUGA: BI Jatim Prediksi Inflasi Akhir Tahun di Bawah Tiga Persen

“Pertama kongkrit menyelesaikan (menyasar) isu (utama), misalnya pariwisata. Kedua dampaknya harus bisa dirasakan masyarakat, dan ketiga bisa menjadi penuntun,” kata Rinella.

Hasil pemetaan yang telah dilakukan, setidaknya ada 41 proyek yang masuk dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024. Dari 41 itu enam di antaranya berada di Jawa Timur, yaitu, pembangunan kawasan Bromo Tengger Semeru, pembangunan rumah susun perkotaan, fasilitas pengolahan limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3), dan pembangunan kilang baru di Tuban.

Kemudian sistem angkutan umum massal perkotaan di wilayah metropolitan Surabaya, serta jaringan pelabuhan terpadu. “Sekarang masih rancangan. Jika tidak ada halangan akan dilegalkan dalam peraturan presiden,” ungkapnya.