Logo

Peluang Kerja di Perusahaan Berkurang, Generasi Muda Diminta Berwirausaha

Reporter:,Editor:

Senin, 31 May 2021 11:00 UTC

Peluang Kerja di Perusahaan Berkurang, Generasi Muda Diminta Berwirausaha

PROGRAM WIRAUSAHA. Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak (kemeja putih) dalam konferensi pers terkait program kewirausahaan pemuda di Surabaya, Selasa, 25 Mei 2021. Foto: Restu Cahya

JATIMNET.COM, Surabaya – Pemerintah Provinsi Jawa Timur ingin terus membangun ekosistem di era digital 4.0 khususnya bagi generasi muda dengan mengajak mereka untuk berwirausaha (enterpreneur) atau menjadi startup. Hal ini dilakukan karena peluang sukses menjadi seorang wirausahawan di Jatim masih terbuka lebar.

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengatakan bahwa sebenarnya Pemprov Jatim sudah memiliki program-program yang mendukung para wirausaha muda untuk membuat UMKM.

“Sebenarnya melalui Bank Jatim atau Bank UMKM kita memang memberikan pembiayaan kepada UMKM. Cuman ternyata kita lihat banyak yang dibutuhkan. Di Dinas UKM juga ada pembinaan kewirausahaan, kemudian kita punya Millennial Job Center (MJC)," kata Emil.

Ia pun memaparkan lebih detail terkait dukungan yang disediakan Pemprov Jatim, khususnya bagi mereka para generasi muda yang berani membuka usaha baru.

BACA JUGA: Program Perwira Beri Pendampingan Bisnis Bagi Pemuda Wirausaha Jawa Timur

“Kadang-kadang kita mikir magic solution-nya langsung kasih modal terus dia langsung sukses. Padahal banyak sekali yang bisa kita lakukan seperti ada pelatihan skillnya dulu, dia di BLK misalnya. Walaupun banyak juga yang orientasinya kerja jadi memang orientasinya diberi keterampilan khusus, memang kita fokusnya ke pengembangan SDM sampai hari ini," ia memaparkan.

Emil mencontohkan di SMA saat ini ada dual track yang sudah dimulai. Jadi dual track ini memberi mereka skill yang bisa digunakan agar kalau lulus mereka tidak bekerja tapi mereka bisa punya kemampuan yang bisa dijual, apakah itu membuat kue dan lain sebagainya.

"Nah, kembali ke masalah modal sebenarnya baik melalui pemerintah desa maupun Dinas UKM Kabupaten/Kota, kalau barangnya ini ada potensinya itu bisa. Sekarang mungkin tinggal bagaimana orang itu tahu bahwa dia mampu, dia bisa," ia menekankan.

Lebih lanjut, Emil menyatakan sekarang sebenarnya sudah ada Penanaman Permodalan Nasional Madani yang punya program seperti Ulam Mekar. Selain itu, adapula Program Jatim Puspa untuk kepala rumah tangga perempuan, dimana mereka bisa mendapatkan permodalan yang bisa diputar.

BACA JUGA: Dukung Milenial Dalam Kewirausahaan, Dispora Gresik Gelar FGD

"Jadi banyak program-program juga yang kita jalankan baik dari pusat maupun provinsi yang bisa kemudian menjadi starter (permulaan) untuk mereka. Tapi kata kuncinya SDM-nya yang kita intervensi. Tetapi kalau akses permodalan, ada untuk mereka start small (memulai kecil), plus nantinya kemudian kita bangun ekosistem untuk mereka bisa mencapai akses pasar,“ ia menjelaskan.

Meski pemerintah sangat mendorong tumbuh kembangnya jiwa entrepreneur atau startup di Jatim, namun Emil mengaku tak ingin ikut-ikutan atau hanya sekadar tren saja.

“Kita ingin memahami betul apa yang menjadi prioritas bagi Jatim. Karena peluang bekerja perusahaan-perusahaan semakin kecil, maka semakin banyak dibutuhkan wirausaha. Kalau kita enggak bangun ekosistemnya, bagaimana caranya? Maka selain ada peran dari dunia pendidikan, harus juga ada peran dari komunitas dan dari pelaku usaha yang sudah ada sekarang," ia menguraikan.

Emil menyebutkan beberapa contoh bidang industri yang dapat dipilih dan dikembangkan generasi muda untuk memulai usahanya, di antaranya industri pangan maupun industri kesehatan.

“Sebenarnya industrinya banyak, tapi apapun industrinya memang hari ini nggak bisa lepas dari elemen digital. Yang kedua, kita juga melihat orang bisa pertama bukan memulai usaha, tapi menjual jasa kemampuannya," katanya.