Program Perwira Beri Pendampingan Bisnis Bagi Pemuda Wirausaha Jawa Timur

Restu C Widari

Rabu, 26 Mei 2021 - 03:00

program-perwira-beri-pendampingan-bisnis-bagi-pemuda-wirausaha-jawa-timur

(Dua dari kanan) Project Manager BEDO Rosada Talib, Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak, CEO of Tanrise Property & Deputy CEO of Tancorp Group Belinda Tanoko, dan Program Head - Innovation Factory Agustiadi Lee (secara daring). Foto: Restu

JATIMNET.COM, Surabaya - Program Perwira (pemuda wirausaha) yang mengusung tagline Right Person, Right Idea, Right Journey mengadakan press conference di CoHive, Jalan HR Muhammad Nomor 31, Surabaya, pada Selasa 25 Mei 2021.

Acara ini menghadirkan para advisor sekaligus mentor yang nantinya akan mendampingi para Perwira secara intensif. Diantaranya, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, CEO of Tanrise Property & Deputy CEO of Tancorp Group Belinda Tanoko, dan Project Manager Business & Export Development Organization (BEDO) Rosada Talib.

Turut hadir pula Program Head - Innovation Factory Agustiadi Lee secara daring melalui Zoom. Sebagai opening speech, Ketua Perwira 2021 Nuryadi menyampaikan bahwa Program Perwira adalah sebuah platform ekosistem yang dapat menjadi pertemuan pemuda yang berwirausaha dengan para advisor dan mentor, untuk mendapatkan journey yang tepat dalam mengembangkan usahanya.

Program ini mencari pemuda wirausaha yang bergerak di lima sektor utama, yaitu health industry, education industry, agro industry, public service serta creative industry.

Memiliki timeline yang berkelanjutan dengan empat fase, dimana fase pertama dari program ini adalah Mencari Perwira, yaitu masa pengenalan program dan roadshow Perwira di delapan kota dan kabupaten di Jawa Timur.

Fase kedua, adalah Menjadi Perwira, yaitu demo day dimana peserta akan memamerkan produk mereka sekaligus dengan proses pitching idea di depan advisor, untuk melihat hasil akselerasi para Perwira.

Ketiga adalah fase Perwira Juara, yaitu momen lulusnya para Perwira setelah mengikuti akselerasi selama dua bulan. Terakhir, adalah fase Perwira Take Off, yaitu implementasi dari ilmu yang didapatkan di dunia nyata.

“Salah satu goal dari Perwira Take Off adalah perwira bisa mendapatkan investasi untuk pengembangan usaha mereka. Dengan bimbingan advisor di Perwira, harapannya para juara bisa lebih kuat dan bisa bersaing dengan pebisnis di kota-kota besar seperti Jakarta,” kata Nuryadi, Selasa 25 Mei 2021.

Pada sesi talk show bersama para advisor dan mentor, Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak menyampaikan harapan terkait kegiatan inkubasi Program Perwira ini.

Pasalnya, program ini mencari bibit pemuda potensial yang mau untuk belajar dan menempa diri dengan pendampingan intensif oleh para advisor dan mentor. "Tujuan utamanya adalah membantu para pemuda wirausaha untuk menemukan journey yang tepat," kata Emil.

Ia menekankan, pemuda wirausaha yang dicari tidak hanya terkait dengan kesuksesan secara materi. Namun juga kualitas saat membangun bisnis, passion yang menggerakkan, serta target dan value yang menjawab permasalahan yang ada saat ini.

Emil juga menambahkan, bisnis tidak selalu tentang keuntungan, namun banyak juga bisnis startup yang tidak untung banyak, tapi bisa memberdayakan pemuda di sekitarnya. Baginya, sifat penting seorang pemuda wirausaha adalah punya cita-cita besar. Tidak hanya cita-cita terkait materiil, namun juga memberikan value dan impact.

“Saat ini butuh banyak bimbingan untuk membangun ekosistem bisnis. Perwira fokus untuk mencetak bibit-bibit pemuda dan harapannya bisa menjadi model yang bisa dikembangkan di tempat lain. Kita akan mencari ide-ide dan journey keren yang relatable. Kalo sekedar modal yg dicari disini, rasanya kurang pas,” ia menegaskan.

Sementara itu, advisor berikutnya, CEO of Tanrise Property & Deputy CEO of Tancorp Group Belinda Tanoko menyampaikan bahwa kunci sustainability suatu usaha adalah think big, act small. "Semua hal yang ingin kita capai harus diupayakan, tidak ada hal yang dicapai secara cuma-cuma," kata Belinda.

Dalam sikap think big, act small, Belinda menjelaskan bahwa pemikiran atau cita-cita yang besar bisa diimbangi dengan langkah kecil yang berarti dan dilakukan terus menerus.

Menurutnya, memulai bisnis bisa memaksimalkan apa yang sudah dimiliki, tanpa harus memulai dengan hal besar. Mindset seperti ini yang bisa mendukung sustainability bisnis. Jika seseorang tahu proses dan perjuangannya, maka kegigihan untuk terus memperjuangkan bisnisnya bisa semakin meningkat.

“Tantangan bagi pemuda saat ini adalah kecenderungan untuk mencari cara instan dalam mencapai tujuannya. Penting adanya edukasi terkait empati dan endurance dalam menjalankan bisnisnya. Segala sesuatu yang instan hanya bertahan sementara saja. Sedangkan membangun kredibilitas membutuhkan waktu dan pemikiran jangka panjang,” ia mengungkapkan.

Di lain pihak, Project Manager Business & Export Development Organization (BEDO) Rosada Talib juga menyampaikan pentingnya sustainability dan intensitas dalam mendampingi UKM yang potensial. Ia pun melihat kondisi di lapangan saat ini, terkait banyaknya keinginan para UKM untuk bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama, namun tidak begitu memahami cara yang harus dilakukan.

“Daya juang para pelaku UKM saat ini sebenarnya luar biasa, terutama saat masa pandemi seperti ini. Program Perwira ini bisa menjadi salah satu langkah untuk memberikan pendampingan yang berkelanjutan,” kata Rosada.

Selanjutnya, Program Head - Innovation Factory Agustiadi Lee menyebutkan bahwa secara garis besar ada tiga tantangan bagi bisnis startup maupun UKM di Indonesia. Pertama adalah keterbatasan access to finance, yaitu kesulitan para pelaku usaha untuk mengakses bantuan modal.

Kedua, adalah tantangan dalam akses ke pasar. Meski begitu, kini pelaku usaha sudah dimudahkan dengan adanya platform pasar digital. Tantangan ketiga, adalah akses infrastruktur dan teknologi. Menurutnya, terdapat pelaku usaha yang belum efisien dalam menjalankan usahanya, karena kesulitan dalam penguasaan teknologi.

“Untuk mengatasi tiga tantangan tadi, pemuda wirausaha harus terus bergerak. Penting bagi mereka untuk melakukan validasi. Bertemu langsung dengan customer, melakukan kroscek bahwa bisnis mereka menjawab kebutuhan masyarakat saat ini. Semakin banyak validasi, maka semakin bisa meyakinkan para investor,” kata Agustiadi melalui Zoom.

Sebagai penutup, para advisor pun mengajak para pemuda Jawa Timur yang memiliki bisnis untuk mendaftar sebagai Calon Perwira. Khususnya bagi pemuda wirausaha yang bergerak di sektor dan kriteria yang dicari oleh program Menjadi Perwira. Pendaftaran bisa dilakukan secara daring melalui website www.menjadiperwira.com.

Baca Juga