Rabu, 11 July 2018 15:05 UTC
CEO Pelindo III Ari Askhara (tiga dari kiri) berbincng dengan jajaran direksi Wijaya Karya. FOTO Pelindo III
JATIMNET.COM – Pelabuhan Bagendang (Sampit), Pelabuhan Bumiharjo (Kumai) serta Terminal Kalibaru Barat (Semarang) dalam waktu dekat akan memiliki wajah baru. Ini merujuk pada sinergi antar perusahaan BUMN yang melibatkan PT Pelabuhan Indonesia III dan Wijaya Karya (WIKA) yang mengembangkan ketiga pelabuhan tersebut.
Kolaborasi yang melibatkan dua BUMN berbeda sektor itu mengembangkan tiga pelabuhan, Pelabuhan Bagendang, dermaga multipurpose baru di Pelabuhan Bumiharjo serta design and build terminal kalibaru tahap I yang masuk ke area Pelabuhan Tanjung Emas, dengan total nilai kontrak pengerjaan sekitar Rp 1,02 triliun.
“Kami (Pelindo III dan WIKA) memiliki keinginan untuk memberikan produk yang tidak biasa, sebagai bentuk layanan kepada pengguna jasa. Produk ini kami harapkan bisa dikenang sepanjang masa,” ujar CEO Pelindo III, Ari Askhara, Rabu, 11 Juli 2018.
Ditambahkan Ari Askhara bahwa seluruh proyek pengembangan ini menggunakan sistem Building Information Modelling (BIM) dalam melakukan perencanaan pembangunan proyek ini. “Diharapkan penerapan model Architecture, Engineering, Construction, Operation dan Maintenance (AECOM) di BIM bisa mempercepat penyelesaian pekerjaan infrastruktur pelabuhan yang kita kembangkan,” lanjut Ari Askhara.
Pengembangan semua pelabuhan ini dilakukan untuk memberikan kelancaran arus logistik melalui penyediaan fasilitas. Selain itu juga untuk mendorong pertumbuhan perekonomian suatu daerah. Sebab banyak komoditas ekspor yang keluar dari Kalimantan Tengah, dan dikirim melalui Pelabuhan Semarang sebagai hub ke luar negeri.
Pengembangan Pelabuhan Bagendang dilakukan karena arus barang perdagangan naik rata-rata 106% dari tahun 2016 ke 2017. Kunjungan kapal naik dari 1.075 unit menjadi 1.673 unit, arus petikemas tumbuh 143% dari 40.673 TEU’s menjadi 58.165 TEU’s, sedangkan pelayanan curah kering terkerek dari 927.261 ton menjadi 1.009.643 Ton pada perbandingan periode yang sama.
Peningkatan yang cukup signifikan juga terjadi di Pelabuhan Bumiharjo. Arus petikemas naik 141% dari tahun 2016 tercapai 28.135 TEU’s, terkerek menjadi 39.743 TEU’s di tahun 2017. Begitu juga dengan pelayanan curah kering tumbuh dari 958.799 ton menjadi 1.166.692 ton, dengan total kunjungan kapal meningkat dari 1.042 unit menjadi 1.102 unit pada perbandingan periode yang sama.
Adapun pengembangan Terminal Kalibaru tahap I dilakukan guna penataan area pelabuhan dengan sistem zonasi. Ada beberapa zona ang dikembangkan di Tanjung Emas Semarang, yakni zona curah, zona peti kemas internasional, zona terminal penumpang, dan cruise. Terminal Kalibaru nantinya akan menjadi zona curah untuk Pelabuhan Semarang.