Logo

Pelanggan Mengeluh Air PDAM Gresik Keruh, Ini Penyebabnya

Reporter:,Editor:

Sabtu, 24 October 2020 00:00 UTC

Pelanggan Mengeluh Air PDAM Gresik Keruh, Ini Penyebabnya

AIR KERUH: Dirut PDAM Giri Tirta Gresik, Siti Aminatuz Zariyah (batik) saat mengecek langsung ke pipa pembuangan air keruh di area reservoir, Jumat 23 Oktober 2020. Foto: Agus

JATIMNET.COM, Gresik - Masyarakat Kabupaten Gresik mengeluhkan air PDAM Giri Tirta yang keruh dan sangat tidak layak untuk dikonsumsi. Pasalnya warna air-nya selain keruh, warna air PDAM ini berubah kecoklatan.

Meski diketahui debit air terbilang normal namun kualitas air sangat tidak layak, sebagai pelanggan pun masyarakat merasa dirugikan dimana tagihan selalu dibayar dengan rutin.

Menanggapi hal tersebut, Dirut PDAM Giri Tirta Siti Aminatuz Zariyah mengaku, keruhnya air yang mengalir ke warga disebabkan aktivitas flushing atau pembersihan saluran pipa yang berasal dari sistem penampungan penyedia air bersih (reservoir).

"Saat ini masih dalam proses penjernihan dari penyedia air dalam hal ini PT Meta Adya Tirta Umbulan. Mudah-mudahan beberapa hari kedepan sudah jernih," terang Dirut PDAM Giri Tirta saat mengecek langsung ke area reservoir, Jumat 23 Oktober 2020.

BACA JUGA: Pelayanan Tak Maksimal, DPRD Kritik Kinerja PDAM Gresik

Lebih jauh diterangkan Manajer Marketing PT Meta Adya Tirta Umbulan, Muhammad Anwar, saat ini pihaknya telah berupaya menguras air keruh tersebut sebanyak 1500 liter perdetik, sementara titik pembuangan sebanyak sembilan titik.

"Mohon maaf, keruhnya air di wilayah Gresik imbas  dari pencucian pipa. Karena Gresik merupakan saluran paling ujung jadi terasa sekali imbasnya," terangnya saat hadir di area reservoir yang berada di kawasan Maspion Romokalisari.

Kembali Anwar memaparkan, air yang mengalir ke pelanggan di Gresik merupakan saluran langsung dari Umbulan dan di pompa dari reservoir ini, dimana debit nya sudah diatur dengan kemampuan 1.500 liter per detiknya.

Debit itu (1.500 liter per detik) dibagi tiga wilayah seperti Surabaya, Siduarjo dan Gresik yang berkemampuan alirannya 300 liter per detiknya, dan harus dengan standar kekeruhan air mencapai 0,5 NTU (satuan standar untuk mengukur kekeruhan).

BACA JUGA: Pandemi Covid-19, Tagihan Air Pelanggan di Gresik Membengkak

"Tidak ada cara lain kecuali dibuang. kami akan kuras air yang keruh itu hingga menjadi jernih kembali. Turbiditas (kekeruhan) saat ini berangsur turun, mudah-mudahan tiga hari selesai sesuai standar NTU," tukasnya.

Sementara itu, pihak Perusahaan Daerah Air Bersih Jawa Timur yang juga hadir dalam inspeksi diatas mengaku permasalahan seperti ini merupakan proses perbaikan, dari debit berkapasitas 300 liter perdetik menjadi 600 liter per detik.

"Saat ini dalam rangka uji coba, sekaligus pembenahan pipa dan akan siap pada tahun depan," singkat, Ibrahim Sahara salah satu perwakilan Perusahaan Daerah Air Bersih Jawa Timur sebagai penyedia air (kontrak) ke PDAM Giri Tirta Gresik.

BACA JUGA: Pelanggan PDAM Gresik Keluhkan Air Tidak Mengalir Dua Minggu

Lantas bagaimana dengan nasib 35.000 warga Gresik yang menjadi pelanggan PDAM Giri Tirta Gresik dengan kondisi air yang tidak layak namun tetap membayar penuh?.

"Untuk klaim kerugian pelanggan dan penagihan, saat ini masih dalam pembahasan, dan menjawab hal ini adalah kewenangan Direksi," pungkas Ibrahim selaku Kepala Unit SPAM Umbulan PT Air Bersih Jatim (Perseroda) Provinsi Jawa Timur.

Sebagai catatan, mulai tiga hari kemarin pelanggan PDAM Giri Tirta Gresik mengeluhkan air PDAM uang keluar sangat keruh hingga tidak laya dikonsumsi meski dimasak sekalipun, seperti PDAM Giri Tirta Gresik, pelanggan nya oun hanya bisa pasrah.