Senin, 17 February 2020 16:59 UTC
KRITIK PDAM. Komisi II DPRD Gresik saat jumpa pers tentang pelayanan tak maksimal PDAM Giri Tirta di ruang rapat Komisi DPRD Gresik, Senin, 17 Februari 2020. Foto: Agus Salim
JATIMNET.COM, Gresik – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri Tirta, Gresik, belum bisa memenuhi pasokan air ke pelanggan dengan maksimal. Tidak hanya sering mampat namun juga air yang keluar ke pelanggan sering keruh.
Dalam jumpa pers di ruang rapat Komisi II DPRD Gresik, Anggota Komisi II DPRD Gresik, Musa, membeberkan beberapa persoalan PDAM seperti jumlah kapasitas air yang tidak memadai sehingga masih ada pelanggan yang belum menerima pasokan air bersih.
"PDAM harus ada penambahan kapasitas produksi agar mencukupi. Kami tidak habis pikir dengan langkah yang dilakukan PDAM. Meski kekurangan pasokan air, pengelola penyedia air bersih itu malah ingin menerima pelanggan baru," kata Musa yang juga politikus Partai NasDem, Senin, 17 Februari 2020.
BACA JUGA: Pelanggan PDAM Gresik Keluhkan Air Tidak Mengalir Dua Minggu
Musa juga meminta agar penyertaan modal yang dilakukan Pemkab Gresik digunakan untuk meningkatkan pelayanan konsumen yang sudah ada, bukan malah menambah cakupan layanan baru atau layanan ke industri.
"Harusnya cukup memaksimalkan cakupan layanan. Jangan malah menambah layanan baru, menambah pelanggan baru. Data tahun 2019 itu kita defisit 115 liter per detik," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PDAM Gresik, Siti Aminatus Zariah, menyatakan pihaknya tidak tinggal diam dan terus meningkatkan pelayanan kepada pelanggan seperti peningkatan kapasitas produksi dan revitalisasi perpipaan untuk memastikan pipa tak bocor.
BACA JUGA: PDAM Gresik Tambah Produksi Air Bersih 1.000 Liter Per Detik
"Mereka (anggota DPRD) tidak melihat permasalahan di lapangan secara utuh. Yang dilihat hanya daerah yang sulit dijangkau air seperti adanya elevasi. Kita juga telah melakukan peningkatan kapasitas produksi, peremajaan perpompaan, dan revitalisasi perpipaan," ujarnya.
Menurutnya, defisit air memang jadi pekerjaan rumah PDAM. Solusi yang dilakukan adalah melakukan optimalisasi produksi yang ada dengan pembelian air curah (Umbulan) dan kerjasama investasi. Perlu diketahui, penyertaan modal dari APBD Gresik untuk PDAM setempat tahun 2020 mencapai Rp25 miliar.
