Logo

Pelaku Pembunuh Terapis di Mojokerto Terekam CCTV dengan Telanjang Saat Kabur

Motif Tidak Bisa Membayar Jasa Pijat Terhadap Korban
Reporter:,Editor:

Jumat, 05 February 2021 05:40 UTC

Pelaku Pembunuh Terapis di Mojokerto Terekam CCTV dengan Telanjang Saat Kabur

EVAKUASI: Tim identifikasi Polresta Mojokerto saat mengevakuasi salah satu terapis yang tewas di panti pijat tradisional, Kamis 4 Februari 2021. Foto: Karin/Dokumen

JATIMNET.COM, Mojokerto - Kasus penganiayaan terhadap dua terapis di rumah panti pijat Berkah, Dusun/Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto terus didalami Polresta Mojokerto.

Bahkan, guna mengungkap penganiayaan yang menyebabkan satu terapis tewas dan satunya masih menjalani perawatan medis, penyidik polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan akan memintai keterangan sejumlah saksi, terutama orang yang menolong korban.

Tidak hanya itu, polisi juga mengumpulkan sejumlah barang bukti di sekitar lokasi kejadian yakni rekaman CCTV. Dalam rekaman CCTV milik warga sekitar lokasi kejadian itu terlihat jelas pelaku kabur menggunakan kendaraan dengan kondisi hanya menggunakan celana panjang, dan bertelanjang dada.

"Terlihat pelaku kabur hanya pakai celana panjang saja, dan arahnya ke arah Surabaya. Namun identitas kendaraan masih samar, ini butuh kerjasama dengan masyarakat agar segera terungkap," kata Kapolresta Mojokerto AKBP Deddy Supriadi, saat dikonfirmasi awak media, Jumat, 5 Januari 2021.

Baca Juga: Dua Wanita Terapis Tradisional Ditemukan Bersimbah Darah, Satu Tewas

Motifnya sendiri, lanjut Kapolres Deddy, diduga pelaku tidak bisa membayar jasa pijat terhadap korban yakni 35 tahun, warga Kecamatan Locerek, Kabupaten Nganjuk yang dibunuh pada Kamis, 4 Februari 2021 kemarin sekitar pukul 11.00 WIB.

"Motifnya pelaku tidak melakukan pembayaran kepada terapis. Korban memaksa tetap minta bayaran jasa terapis, sampai akhirnya terjadi cek-cok hingga penganiayaan yang menyebabkan terapis nya itu meninggal,” ujar Deddy.

Sementara, hasil dari outopsi dilakukan tim Dokes Polda Jatim menemukan luka parah di leher korban, karena adanya tusukan benda tajam sepanjang 14 centimeter. "Luka tusuk di leher korban menembus tenggorokkan atau saluran pernapasan. Hingga menyebabkan korban meregang nyawa," ucapnya.

Deddy menambahkan, jenazah Santi usai diotopsi dimakamkan di kampung halamannya di Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk. “Untuk korban selamat (Tatik) masih menjalani perawatan di rumah sakit, sambil kita minta keterangannya," pungkas Deddy.