Rabu, 23 December 2020 12:40 UTC
RAPID TEST. Sejumlah pedagang Pasar Baru Kota Probolinggo menjalani rapid test antigen, Rabu, 23 Desember 2020 . Foto : Zulkiflie
JATIMNET.COM, Probolinggo – Setelah para ulama menjalani tes cepat atau rapid test antigen, kini giliran pedagang Pasar Baru di Kota Probolinggo menjalani tes yang sama untuk mendeteksi paparan Covid-19, Rabu, 23 Desember 2020.
Kali ini rapid test digelar Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) bekerjasama dengan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P2KB).
Hanya saja dari sekitar 200 pedagang yang semestinya ikut rapid test, hanya sekitar 64 pedagang yang bersedia mengikuti tes.
BACA JUGA: 40 Ulama di Probolinggo Jalani Rapid Test Antigen
Kepala DKUPP Kota Probolinggo Fitriawati mengatakan rapid test antigen bagi pedagang bertujuan memastikan kondisi kesehatan mereka apakah masih aman dari paparan Covid-19 atau tidak. Apalagi sebut Fitriawati, pedagang setiap harinya bertemu dengan banyak orang.
Menurutnya, pedagang Pasar Baru menjadi sasaran rapid test antigen karena letak pasar yang berada di tengah kota. Pasar Baru merupakan pasar terbesar dan paling ramai dikunjungi masyarakat dibanding 10 pasar setempat lainnya.
“Alhamdulillah, dari rapid test yang dimulai pukul 09.00 sampai pukul 11.00 WIB dengan pemeriksaan 64 orang pedagang, semua hasilnya dinyatakan nonreaktif. Untuk pedagang yang belum dites, nantinya kami koordinasikan dulu dengan Dinas Kesehatan,” ujar Fitriawati.
BACA JUGA: Bongkar Peti Jenazah Pasien Covid-19, Puluhan Warga Jalani Rapid Test
Meski tak sampai separuh dari semua pedagang yang ikut tes, namun ia merasa kondisi Pasar Baru relatif aman terhadap penyebaran Covid-19 terutama bagi pengunjung yang hendak berbelanja kebutuhan Natal dan Tahun Baru.
“Namun, kami tidak boleh lengah untuk mengingatkan pedagang agar terus disiplin dan memantau protokol kesehatan di pasar,” katanya.
Salah satu pedagang, Abdul Hamid, mengungkapkan beberapa rekannya sesama pedagang enggan mengikuti rapid test antigen karena khawatir dan takut. Ia memilih ikut tes agar mengetahui kondisi kesehataannya.
"Kalau perasaan saya enak, enggak takut, enggak gemeter, enggak apa-apa. Mudah-mudahan sehat terus, sembuh terus,” ujar pedagang yang kesehariannya membuka toko peracangan di Pasar Baru tersebut.