Jumat, 28 June 2019 07:33 UTC
ILLEGAL FISHING. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal perikanan asing (KIA) yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal (illegal fishing) di perairan Indonesia. Foto: KKP
JATIMNET.COM, Denpasar – Pasukan dari enam negara yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Kamboja, Vietnam, Thailand, dan Filipina, menggelar latihan bersama pengamanan laut dengan fokus illegal fishing, di Pelabuhan Benoa dalam acara South East Asia Maritime Law Enforcement Intiative (Seamli).
"Ini yang pertama kali dilaksanakan dan diinisiasikan dengan USA. Dalam hal ini, United States Coast Guard bersama dengan Indonesian Coast Guard adalah BAKAMLA (Badan Keamanan Laut), " kata Direktur Latihan Bakamla Laksma Bakamla Yeheskiel Katiandagho, Jumat 28 Juni 2019.
BACA JUGA: Dua Hari Berturut-turut, KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Malaysia
Katiandagho mengatakan bahwa, target utamanya dalam kegiatan ini adalah Indonesia Coast Guard dengan kegiatannya, yaitu Maritim Security dengan Maritim Defense yang juga dikembangkan di masing-masing negara.
Selain itu, simulasi pengamanan laut ini juga bertujuan agar saat diaplikasikan di lapangan dapat menumbuhkan kesadaran dalam penegakan hukum masing-masing negara dan menjalin hubungan baik antarnegara kawasan Asia Tenggara.
Ia menyebutkan, angka kejahatan menurun terhitung dari tahun 2016, yaitu terdapat 35 kapal ikan asing yang berhasil ditangkap, dan 17 kapal ikan Indonesia. Selanjutnya, pada tahun 2017 tersapat 23 kapal ikan asing dan 11 kapal ikan Indonesia, serta pada tahun 2018 sebanyak 10 kapal ikan asing dan 8 kapal ikan Indonesia.
BACA JUGA: Laut Indonesia Masih Menjadi Sasaran Pencurian Ikan
Menurut dia, hal itu wujud nyata negara dalam penegakan hukum di laut, terbukti angka penurunan pelanggaran penangkapan ikan ilegal, baik dari luar maupun dari dalam negeri.
"Pelanggaran ini dapat ditekan seminimal mungkin, salah satunya dengan kegiatan ini akan memberikan dampak atau respons yang baik, " jelasnya.
Ke depannya, kata dia, pengamanan khusus kasus maritim atau kasus kelautan akan menjadi fokus dari Bakamla Indonesia, terlebih lagi dengan keberadaan sumber daya alam yang melimpah dan seluruh perairan yuridiksi Indonesia.(ant)