Rabu, 22 December 2021 09:40 UTC
Ilustrasi media sosial
JATIMNET.COM, Jember – Seorang tenaga kependidikan di sebuah madrasah yang ada di Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember, tiba-tiba didatangi pimpinan Ansor Jember. Pria yang bekerja sebagai operator sekolah itu diduga menyebarkan hoaks terkait NU dan Natal.
“Kita dapat laporan dari anggota kita (Ansor) yang juga teman seprofesi pria tersebut. Dia melihat status WA dari yang bersangkutan dan itu jelas-jelas hoaks. Sehingga kita perlu klarifikasi,” ujar Ketua GP Ansor Jember Izzul Ashlah saat dikonfirmasi, Rabu, 22 Desember 2021.
Pria tersebut memasang foto profil WhatsApp berisi gambar Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj dan Ketua Umum GP Ansor yang juga Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Foto tersebut berlatar belakang asesoris khas Natal seperti pohon Natal dengan pernak-pernik lainnya.
Dalam foto juga terpasang lambang NU dengan tulisan Cabang Nasrani. Selain itu, di dalam foto juga tertulis imbauan dan kata-kata ajakan yang seakan-akan NU ikut menggelar perayaan Natal dan perlombaan memeriahkan Natal.
BACA JUGA: Menjelang Natal, Polres Bondowoso Tinjau Pengamanan dan Prokes Gereja
“Sukseskan Natal Bersama Warga Nahdliyin 2021”.
“Ikutilah Perlombaan Meriahkan Natal 2021 Warga Nahdiliyin se-Indonesia, Lagu Rohani Gereja, Lomba Pidato, Musik Gerejawi, Tarian Tradisional. Batas akhir 22 Desember 2021. Tempat Pendaftaran Kantor PWNU di setiap provinsi di Indonsia. Dapatkan hadiah menarik,” begitu isi pengumuman dalam foto tersebut.
Foto tersebut sebenarnya banyak tersebar di media sosial terutama grup-grup WhatsApp. Menyikapi hal ini, Ansor Jember mengimbau khususnya warga Nahdliyin tidak ikut menyebarluaskannya karena informasi dalam foto tersebut tidak benar dan fitnah.
“Karena itu jelas hoaks, kita sebenarnya bisa tempuh jalur hukum. Tetapi kita ingin utamakan tabayyun dan minta pertanggungjawaban secara kultural,” tutur Izzul.
BACA JUGA: Polri dan TNI Cek Keamanan dan Prokes Gereja di Jember Menjelang Natal
Karena pria yang memasang foto tersebut sudah meminta maaf dan menyesali perbuatannya, Ansor Jember menyatakan tidak akan memperpanjang masalah ini. Pria itu sebenarnya juga tidak bermaksud untuk menghina NU.
Penyebab ia memasang foto tersebut akibat minimnya literasi karena ketidaktahuan. Namun Ansor menyayangkan hal itu bisa terjadi.
Sebab, pria tersebut bekerja di lembaga pendidikan di bawah naungan pesantren Nahdliyin atau NU. “Ini menjadi pelajaran bagi semua pihak agar lebih berhati-hati dalam menerima informasi,” kata Izzul.
