JATIMNET.COM, Ponorogo – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Ponorogo mencatat selama masa pandemi ini angka pengangguran terbuka di Ponorogo mencapai 22.900 orang atau sekitar 4,45 persen dari jumlah penduduk usia kerja di Ponorogo.

Kadisnaker Ponorogo, Bedianto mengatakan jumlah angka pengangguran terbuka ini naik selama masa pandemi Covid-19, dimana pada 2019 lalu angka pengangguran di Ponorogo hanya 3,5 persen saja.

Sedangkan saat ini persentase angka pengangguran terbuka di Ponorogo mencapai 4,45 persen atau sekitar 22.900 orang. “Penyebabnya antara lain banyaknya PMI (Pekerja Migran Indonesia) yang gagal berangkat,” kata Ibed sapaan akrabnya, Senin 7 Juni 2021.

Baca Juga: Pengangguran di Jatim Meningkat Selama Pandemi Covid-19

Ibed menuturkan alasan gagal berangkat para PMI ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah negara tujuan PMI bekerja selama masa pandemi ini tidak menerima tenaga kerja dari luar negeri untuk menghindari penyebaran Covid-19.

Selain itu PMI yang telah habis masa kontrak dan kembali ke Indonesia dan belum bekerja juga menambah angka pengangguran di Ponorogo. “Tapi angka pengangguran kita masih berada dibawah rata-rata Jawa Timur, dimana persentase rata-rata Jawa Timur adalah 5,17 persen,” tutur Ibed. 

Meski begitu, pihaknya tidak tidak tinggal diam melihat angka pengangguran di Ponorogo yang terus naik dimasa pandemi Covid-19. Ia bersama Pemkab Ponorogo terus berupaya untuk menekan angka pengangguran dengan cara membangun kerjasama dengan beberapa pabrik yang berada di luar daerah untuk mempekerjakan tenaga kerja dari Ponorogo.

“Khususnya adik-adik yang baru lulus sekolah ini, kita berkoordinasi dengan beberapa pabrik garmen yang ada di Boyolali dan Semarang untuk menampung tenaga kerja yang siap bekerja,” pungkas Ibed.