Logo

Pancasila Harus Diimplementasikan sebagai Working Ideology

Reporter:

Senin, 01 October 2018 05:08 UTC

Pancasila Harus Diimplementasikan sebagai Working Ideology

Gubernur Jatim Soekarwo. FOTO: Nani Mashita.

JATIMNET.COM, Surabaya – Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengingatkan agar mengimplementasikan Pancasila sebagai working day (diterapkan dalam kehidupan sehari-hari).

Hal ini disampaikan dalam peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Oktober dan menjadikan Indonesia tidak memosisikan diri sebagai ekstrem kiri maupun kanan.

“Pancasila harus jadi working ideology, yang mana keadilan sosial jadi poin penting perekat kita,” kata Gubernur Jatim Soekarwo, usai menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Gedung Negara Grahadi, Senin 1 Oktober 2018.

BACA JUGA : PUTI GUNTUR INGATKAN BAHAYA RADIKALISME JELANG PILPRES

Working ideology yang dimaksud Soekarwo adalah bagaimana tiap sila dalam Pancasila itu diterapkan masyarakat. Ia mencontohkan sila keempat tentang keputusan mufakat bukan berarti suara terbanyak.

“Padahal tidak begitu konsepnya, ada substansi dan filosofisnya. Jadi kesepakatan mufakat itu berarti kesepakatan secara bersama,” katanya.

Dia berpesan bahwa Pancasila masih sangat relevan dengan kehidupan saat ini, terutama bagi generasi muda. Soekarwo pun mengajak agar tidak terjebak pada pikiran yang lampau dan menyongsong ke depan agar menjadi lebih baik.

“Sebagai generasi penerus, sila-sila dalam Pancasila harus jadi satu keseharian kita, di dalam kehidupan sehari-hari. Jadi ini refleksi terhadap filosofis pandangan hidup negara,” ujanya.

Mantan Sekdaprov Jatim itu mengatakan tidak akan mudah mengubah ideologi kiri maupun kanan. Tidak akan mudah mengubah Pancasila yang memiliki sejarah, kultural dan keyakinan berdasarkan akar serta nilai-nilai Indonesia yang dirumuskan founding fathers (pendiri bangsa) untuk dijadikan NKRI.

Ia mengingatkan banyak negara yang berantakan lantaran tidak tepat dalam menempatkan ideologi bangsanya. Ada yang hancur karena tak punya nasionalisme, namun ada pula yang negara lemah karena tidak memiliki kekuatan religius.

“Politik tengah atau nasionalisme religius adalah pilihan tepat dan Pancasila menjadi bintang penunjuk ke arah mana negara ini akan berjalan,” jelasnya.

Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan Polri bersama dengan TNI dan stakeholder akan bersama-sama menjaga ketertiban wilayah di Jatim. Dia mengingatkan bahwa agar jangan ada pihak yang ingin mencoba mengganti ideologi Pancasila.