Selasa, 06 November 2018 05:35 UTC
Ilustrasi
JATIMNET.COM, Shanghai - Kran impor yang dibuka seluas-luasnya bagi Indonesia menjadi peluang bagi pengusaha untuk melakukan kegiatan ekspor ke negeri tirai bambu itu. "Dengan surplus yang begitu besar, Pemerintah China membuka diri terhadap produk impor. Ini peluang bagi Indonesia untuk terus promosi ke negara itu," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita kepada pers sebelum penyelenggaraan Forum Bisnis Indonesia-China di Shanghai, Selasa, 6 November 2018.
Enggar bersama Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Arlinda di Shanghai untuk menghadiri pembukaan "The1st China International Import Expo" (CIIE) di National Exhibition and Convention Center, Shanghai, China, pada 5-10 November 2018 yang dibuka Presiden China Xi Jinping. Pameran tersebut merupakan pameran impor terbesar yang dilakukan Pemerintah China.
Enggar mengatakan China sudah menjadi tujuan utama ekspor nonmigas namun bukan berarti Indonesia mengendurkan promosi ke negara tersebut, mengingat sejumlah negara juga ingin menjual produknya ke China. Untuk itu keikutsertaan Indonesia dalam CIIE yang pertama ini, memberikan arti penting dan strategis bagi berkelanjutan ekspor Indonesia.
"Memang bukan berarti tidak ada hambatan dan persaingan. Tapi kita tidak boleh mengendur dan harus dipaksa, pemerintah akan membantu," kata Enggar. Indonesia dalam CIIE menghadirkan dua Paviliun, masing-masing di arena paviliun negara (Country Pavillion) seluas 256 meter persegi dan di arena pameran pelaku usaha dan bisnis seluas 290 meter persegi.
Kehadiran Paviliun Indonesia berdampingan dengan Paviliun China di arena Country Pavillion nomor A-07, Hall 5.2 adalah sebagai Tamu Negara Kehormatan yang diinisiasi oleh Pemerintah China. "Menjadi Tamu Negara Kehormatan merupakan kesempatan berharga untuk Indonesia karena berarti Indonesia dinilai telah siap sebagai mitra global China untuk memenuhi permintaan impor China," katanya.
Pada arena pelaku usaha dan bisnis yang terdiri dari enam zona, Paviliun Indonesia menempati zona food and agricultural products yang berlokasi di Hall 7, 2C4-02. Paviliun Indonesia tersebut diisi oleh 32 perusahaan dan tiga asosiasi dengan produk-produk yang ditampilkan antara lain yaitu produk makanan dan minuman, produk kesehatan, sarang burung walet, serta minyak sawit dan
turunannya.
Indonesia, kata Mendag, sudah sangat siap untuk ekspor secara berkelanjutan ke China, juga siap menjadi mitra dagang utama.
Dalam Forum Bisnis ada sekitar 190 pengusaha China yang menyatakan diri ingin menjajaki kerja sama engan pengusaha Indonesia. (ant)