Kamis, 23 August 2018 00:00 UTC
Gubernur Jawa Timur Soekarwo. DOK.
JATIMNET.COM, Surabaya – Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) menindak tegas peminta-minta sumbangan di jalan. Penertiban dilakukan karena pertanggungjawaban peminta-minta ini tidak pernah jelas.
“Saya sudah minta Pak Kapolda (Inspektur Jenderal Polisi Machfud Arifin) untuk menertibkan peminta sumbangan di pinggir jalan,” kata Pakde Karwo panggilan Soekarwo, Rabu 22 Agustus 2018.
Pakde, begitu sapaannya, mengaku sudah melakukan komunikasi langsung dengan Kapolda Jatim. Dalam komunikasi itu Pakde mengaku pihak Polda Jatim berjanji akan mengendalikan peminta-minta.
Selama ini masyarakat di Jatim mulai merasa resah, karena hasil permintaan tidak bisa dipertanggunjawabkan. Soekarwo meminta masyarakat menyalurkan bantuan ke rekening yang telah dibentuk oleh lembaga-lembaga resmi.
“Kita tidak pernah tahu, apakah peminta sumbangan di jalan itu benar-benar menyalurkan (sumbangan) atau tidak. Masalahnya pengawasan dan kontrolnya sangat sulit,” tegasnya.
Suami Nina Soekarwo ini menambahkan jumlah peminta-minta kian banyak setelah terjadi gempa bumi di Lombok 5 Agustus silam. Mereka berdalih mengumpulkan dana untuk bantuan korban gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Masyarakat di beberapa titik area Surabaya dan kota-kota lain di Jawa Timur membawa kardus dan bertuliskan ‘Bantuan Korban Gempa Lombok’. Namun setelah dilakukan kroscek lembaga resmi, mereka tidak menyalurkannya. Bahkan pertanggungjawaban keuangannya juga tidak jelas.
Pakde menegaskan, pemberian bantuan kepada lembaga resmi jauh lebih kredibel dan akuntabel. Masalahnya lembaga resmi menerima paket bantuan baik berbentuk uang maupun barang.
mantan Sekdaprov Jatim ini menyarankan agar memberi bantuan dalam bentuk uang agar lebih mudah. Menurutnya membantu dalam bentuk barang membutuhkan proses yang panjang dan lama.
“Lebih baik bantuan uang yang dikirim lewat rekening. Saat ini sudah banyak media yang membuka rekening untuk korban gempa bumi Lombok. Itu lebih mudah dikontrol. Jangan memberi bantuan ke peminta sumbangan di jalanan,” paparnya.