Logo
Di Kawasan Ampel

Pemkot Lakukan Pendataan Peninggalan Bersejarah

Reporter:,Editor:

Minggu, 30 December 2018 09:21 UTC

Pemkot Lakukan Pendataan Peninggalan Bersejarah

Pemkot Surabaya masih melakukan pendataan ulang peninggalan bersejarah di kawasan Ampel bersama Tim Cagar Budaya Trowulan. Foto: Khoirotul Latifiah.

JATIMNET.COM, Surabaya – Pemerintah Kota Surabaya melakukan pendataan historikal bersama tim dari Trowulan di daerah Sunan Ampel Surabaya untuk mengakurasi sejarah di kawasan tersebut.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Antiek Sugiharti kepada Jatimnet.com menyebutkan bahwa program ini diharapkan bisa menjadikan kawasan tersebut sebagai kawasan wisata pada saat dilakukan revitalisasi.

“Saat ini dalam proses pendataan titik-titik yang bersejarah, dan sudah berjalan sejak dua minggu kemarin," kata Antiek Sugiharti, Minggu 30 Desember 2018.

Dalam pendataan itu Disbudpar Surabaya telah melakukan koordinasi dengan pihak Ampel perihal cagar budaya. “Koordinasi ini penting agar pada saat revitalisasi tidak ada penghapusan sejarah,” tambahnya.

BACA JUGA: Pemkot Surabaya Sulap Jalan Karet Jadi Wisata Kuliner

Sejauh ini proses revitalisasi masih dalam tahap pendataan cagar budaya dan sejarah di kawasan wisata religi seperti di Sunan Ampel. Sebab Pemkot Surabaya masih menyelesaikan pekerjaan rumah di kawasan Surabaya Utara.

Yakni mempercantik kawasan wisata tersebut sebagai destinasi wisata baru seperti di Pecinan, Melayu, dan Arab. Selain pengecatan ulang di kawasan Kalimas, Jalan Panggung, dan Jalan Karet.

Sementara itu, Lurah Ampel Muhammad Imzak mengakui revitalisasi kawasan Ampel sudah masuk perwali pada 2009. Dalam perencanaannya akan membangun Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dari terminal agar tidak mengganggu arus lalu lintas.

“Pengelolaan Ampel nanti juga menata ulang pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang ada di sepanjang jalur menuju masjid dan makam Sunan Ampel,” terang Imzak.

BACA JUGA: Aset Bersejarah Diselamatkan, Kejati Diserahkan Pemkot Surabaya

Belum lama ini Takmir Masjid Ampel Husain menyatakan bahwa kawasan religi Sunan Ampel memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata kota. Dia mencontohkan beberapa negara maju telah mengembangkan kawasan religi sebagai slah satu destinasi wisata.

“Saya rasa kawasan Ampel Surabaya bisa meniru Arab Street di Singapura, Grand Bazar di Istanbul, atau Malaka di Malaysia yang bisa menjadi destinasi wisata religi. Tetapi pastinya harus ada pembenahan agar lebih menarik,” katanya saat dijumpai di Gedung DPRD Surabaya, 3 Desember 2018 lalu.

Dia optimistis penataan kawasan Ampel  bisa mendorong perekonomian kota dengan berkembangnya kawasan wisata religi di Ampel. Upaya yang harus dilakukan meliputi pembenahan kawasan kumuh, penataan parkir yang memadai, dan penataan UKM.