Minggu, 06 January 2019 09:58 UTC
Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Jakarta – Lembaga Riset Publik (LRP) menempatkan PDI Perjuangan memiliki elektabilitas tertinggi dibandingkan partai politik lain dengan persentase 31,2 persen.
“Sebanyak 31,2 persen responden memilih PDI Perjuangan jika pemilu anggota legislatif dilakukan hari ini,” kata Direktur Riset LRP Arvan Maulana dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu 6 Januari 2019.
Ia menjelaskan alasan pemilih menentukan pilihannya terhadap partai berlambang Kepala Banteng dengan Moncong Putih itu dianggap berpihak pada rakyat kecil atau sebesar 23,8 persen.
Sementara Partai Gerindra menduduki urutan kedua dengan elektabilitas sebesar 17 persen, diikuti Partai Golkar di posisi ketiga dengan 7,2 persen.
BACA JUGA: PDI Perjuangan Pecat Sembilan Kader Koruptor
“Gerindra dan Golkar dianggap memiliki visi, misi, dan program yang bagus atau sebesar 26,5 persen," ujarnya.
Di posisi keempat dan kelima berurutan Partai Demokrat dan PKB dengan elektabilitas masing-masing 5,3 persen.
Ia mengatakan bahwa Partai Demokrat dipilih karena pemilih suka dengan sosok Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan PKB dipilih karena dianggap mewakili kepentingan umat Islam. (selengkapnya lihat grafis)

Selain itu, survei LRP juga menemukan fenomena bahwa PDI Perjuangan menjadi parpol yang mengalami kenaikan paling signifikan, yaitu 2,7 persen dalam dua bulan terakhir, yaitu dari 28,5 persen pada Oktober 2018, menjadi 31,2 persen pada Desember 2018.
“Parpol kedua yang juga mengalami peningkatakan adalah PBB yang mencapai 1,2 persen, yaitu dari 1,3 persen pada Oktober 2018 menjadi 2,5 persen pada Desember 2018,” jelasnya.
BACA JUGA: Komentar Gerindra Jatim Soal Kadernya Jadi Tersangka Penipuan
Ia menyebutkan empat parpol yang justru elektabilitasnya menurun adalah Gerindra, PKB, Partai NasDem, dan Perindo. Terutama Gerindra, penurunan elektabilitas disebabkan kabar bohong atau hoaks yang beredar di masyarakat.
"Suka atau tidak suka, hasil riset kami menunjukkan kabar bohong atau hoaks, isu kampanye negatif, dan kampanye hitam berpengaruh pada penurunan elektabilitas Partai Gerindra," terang Arvan.
Dalam survei yang dilakukan LRP melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi, dan telah memiliki hak pilih dengan teknik multistage random sampling.
Margin of error survei tersebut diperkirakan kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan pengumpulan data lapangan dilakukan pada pekan keempat Desember 2018. (ant)