Logo

Ahli: 100 Gunung Di Dunia Di Ujung Letusan Masif

Reporter:

Senin, 31 December 2018 09:57 UTC

Ahli: 100 Gunung Di Dunia Di Ujung Letusan Masif

Ilustrator: Cheppy Changgih

JATIMNET.COM, Inggris - Salah satu vulkanolog ternama dunia telah mengingatkan bahwa ada sekitar 100 gunung di penjuru dunia siap meletus yang letusannya dapat menyebabkan kehancuran masif pada saat itu juga.

Peringatan lebih lanjut bahwa tak seorang pun dapat memastikan gunung yang mana yang akan meletus pertama kali. Prof. Stephen Sparks, dari Universitas Bristol tengah mendiskusikan gunung mana yang saat ini paling mematikan di dunia - tetapi tidak tetap pada satu gunung saja.

"Jika kita sedang membicarakan tentang letusan yang sangat dahsyat yang menimbulkan dampak besar secara global, mereka tidak harus menjadi erupsi yang super untuk mempunyai pengaruh besar di sekitarnya dan sesuatu seperti iklim pada atmosfir," kata Stephen Sparks seperti dikutip dari Express.co.uk .

BACA JUGA: PVMBG Catat Terjadi Perubahan Pola Letusan Anak Krakatau

Ini seperti gunung yang tidak telah mengalami letusan dalam waktu lama dan gunung tersebut tampak sangat tenang.

"Tak banyak yang akan terjadi sampai-sampai mereka cukup sulit untuk dikenali," katanya.

"Beberapa kolega saya mengamati seluruh gunung di dunia,- mereka mengidentifikasi gunung-gunung yang memiliki kemungkinan atau karakteristik yang benar-benar memiliki letusan eksplosif yang besar," katanya.

"Dan mereka mengidentifikasi sekitar 100 gunung," katanya.

Ada beberapa di Afrika, Turki, Jepang, Indonesia, Amerika Selatan, Amerika Tengah," kata Stephen Sparks.

"Ada cukup banyak dari gunung tersebut - tetapi sebenarnya kami belum memiliki pengetahuan untuk menduga yang mana dari 100 gunung yang lebih mendekati daripada yang lain," ujarnya.

BACA JUGA: BMKG Pastikan Tsunami Selat Sunda Karena Anak Krakatau

Kabar datang dari salah satu gunung yakni Anak Krakatau, yang telah melepas kehancuran di Indonesia, yang mana terletak pada cincin api pasifik.

Pada 22 Desember 2018 lalu, sebuah letusan luas menyebabkan gelombang tsunami yang menerjang Sumatera dan Jawa, dimana lebih dari 420 orang mati dan 40,000 mengungsi.

Gunung dikatakan telah kehilangan tiga perempat ukurannya dalam erupsi besarnya- puncak kawah jatuh dari ketinggian 338 meter menjadi 110 meter.