Logo

Operasi Konten Pornografi Digelar, Sasar Anak-anak di Warung Kopi dan Fasilitas Publik

Reporter:,Editor:

Jumat, 04 September 2020 10:20 UTC

Operasi Konten Pornografi Digelar, Sasar Anak-anak di Warung Kopi dan Fasilitas Publik

OPERASI KONTEN PORNOGRAFI. Petugas gabungan dari Satpol PP bersama Kepolisian, Dinsos, Linmas dan DP5A melakukan operasi konten pornografi dengan sasaran pelajar yang nongkrong di warung kopi atau cafe. Foto: Restu

JATIMNET.COM, Surabaya - Operasi konten pornografi (OKP) secara serentak digelar di seluruh wilayah di Kota Surabaya. Operasi yang sudah digelar mulai Rabu 2 September 2020 hingga Jumat 4 September 2020 itu menyasar anak-anak yang kedapatan tengah berada di warung kopi, kafe, restoran, taman hingga fasilitas publik lainnya.

Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Eddy Christijanto memastikan bahwa operasi ini melakukan razia atau pengecekan handphone para pelajar SD, SMP dan anak-anak yang nongkrong di luar rumah. 

Operasi ini melibatkan berbagai instansi, mulai dari jajaran kepolisian Polrestabes Surabaya, Polres Tanjung Perak, Diskominfo, Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP5A), Dinas Sosial, BPB Linmas dan Satpol PP Surabaya.

Saat razia ditemukan ada anak yang menyimpan konten pornografi, maka jajaran DP5A bersama psikolognya langsung melakukan outreach. Bahkan, jika saat itu anak tersebut tidak bersama orang tuanya, maka orang tuanya itu langsung dipanggil.

BACA JUGA: Razia Kosan, Petugas Temukan Pelajar Bawa Kondom dan Alat Tes Hamil

“Jadi, nanti ditelusuri latar belakangnya hingga tertarik menyimpan konten tersebut, sehingga nantinya akan diketahui bagaimana proses treatment-nya. Bahkan, orang tuanya kami minta untuk mengawasi anaknya itu supaya tidak berbuat seperti itu lagi,” kata Eddy, Jumat 4 September 2020.

Menurutnya, OKP ini untuk menyikapi adanya kekerasan seksual anak, baik anak-anak itu sebagai objek maupun anak-anak sebagai subjek atau pelaku. Harapannya, kekerasan seksual anak itu dapat diminimalisir dan bisa mengembalikan marwah anak.

“Kami ingin mengembalikan marwah anak sebagai seorang anak yang ceria, anak yang bahagia, dan anak pelajar yang menuntut ilmu,” ia menerangkan.

BACA JUGA: Cegah Konten Negatif, Pemkot Surabaya Gencar Periksa Ponsel Pelajar SMP

Di samping itu, dengan adanya belajar daring menggunakan handphone, memang harus dipikirkan pula cara untuk mengendalikannya. Terutama cara mencegahnya supaya anak-anak itu tidak membuka konten-konten terlarang seperti konten pornografi. “Jadi jangan sampai disalahgunakan oleh mereka. Makanya kita harus melakukan pengawasan bersama-sama,” ia menegaskan.

Eddy menambahkan, selama menggelar operasi, sudah ada beberapa anak-anak yang terjaring. Mereka yang tidak bersama orang tuanya langsung diamankan ke Markas Satpol PP Surabaya dan orang tuanya dipanggil.

“Sementara ini sudah ada 18 anak yang kami amankan selama operasi berlangsung mulai hari Rabu. Jadi, pada hari Rabu yang pertama itu kami mengamankan 10 anak, kemudian hari Kamis atau hari kedua kami mengamankan 8 anak. Hari ini kami akan lanjutkan operasi tersebut,” ia memungkasi.