Rabu, 14 August 2019 06:18 UTC
Ketua PPKST RSUD dr Soetomo Agus Harianto (kanan) didampingi dokter bedah anak (tengah) menjelaskan pelaksanaan operasi pemisahan kembar siam Aqila-Azila di GBPT, Rabu 14 Agustus 2019. Foto: Khoirotul Lathifiyah.
JATIMNET.COM, Surabaya – Ketua Pusat Pelayanan Kembar Siam Terpadu (PPKST) RSUD dr Soetomo, Agus Harianto memperkirakan operasi pemisahan bayi kembar siam asal Kendari di RSUD dr Soetomo diperkirakan memakan waktu sekitar 12 jam.
Operasi yang melibatkan 70 dokter itu dilaksanakan, Rabu 14 Agustus 2019, mulai pukul 09.45 WIB dan diperkirakan selesai pukul 19.00 WIB.
“RSUD dr Soetomo memiliki tim dokter yang pengalaman, dan kami berharap proses operasi (pemisahan bayi kembar siam) berjalan lebih cepat,” kata Agus saat ditemui jelang operasi, di ruang pertemuan Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT).
Bayi kembar benama Aqila-Azila ini merupakan kembar dempet dada dan perut yang berbagi liver.
BACA JUGA: Operasi Pemisahan Bayi Kembar Dempet Asal Kendari Dilakukan Pekan Depan
Agus mengungkapkan meski pembedahan dimulai pukul 09.45 WIB, tim dokter sudah melakukan persiapan operasi sejak pukul 07.00 WIB, karena banyaknya peralatan yang harus dipersiapkan. “Persiapannya yang lama. Pasang monitor, infus, anastesi, akses vena dan persiapan lain,” ujarnya
Agus menjelaskan tindakan pertama dilakukan adalah pemisahan hati atau liver. Pemisahan ini berjalan lancar dan berlangsung kurang lebih 20 menit.
Pada penanganan bayi kembar siam ke-99 ini, Agus berharap dapat berjalan lancar. Apalagi tim dokter sudah memastikan persiapan dokter telah matang dan Si Kembar dalam kondisi yang stabil.
Dengan usia dan berat badan yang mencukupi, lanjut Agus, Si Kembar diharapkan dapat tahan dengan anastesi yang diberikan.
BACA JUGA: Besok RSUD Soetomo Akan Lakukan Operasi Kembar Siam Asal Ternate
“Ini kerja sama tim yang sangat kompak dan sudah terarah. Mudah-mudahan dapat berjalan dengan lancar,” kata dia.
Hingga saat ini berlangsung pemisahan bayi kembar bagian dada atau bagian jantung. Tim dokter belum bisa memperkirakan estimasi waktu yang dibutuhkan untuk memisahkan jantung.
Lama tidaknya pemisahan jantung, Agus menjelaskan, bisa dilihat dari posisi jantung Si Kembar. “Karena jantung ini kunci kehidupan. Jika jantung nempel sejajar bisa lebih cepat. Tapi kalau menyatu, atau menumpuk butuh waktu yang lama,” kata dia.
Setelah bedah jantung lepas, Si Kembar akan dipisah di kamar operasi masing-masing untuk rekonstruksi.
Sementara itu, selama proses operasi kedua orang tuanya, Jayasarin (ayah) dan Selvina Dewi (ibu) memantau di ruang GBPT.