Reporter : Indah Khoirunnisa

Jatimnet.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soetomo Surabaya, Rabu besok, 23 Mei 2018 akan melakukan operasi kembar siam yang ke 91. Bayi ini asal Ternate, Provinsi Maluku Utara.

Rencananya, penanganan operasi penyelamatan itu akan dilakukan sejak pagi, sekitar pukul 07.00 WIB hingga selesai.

Diperkirakan waktu untuk melakukan operasi terhadap bayi kembar siam bernama Khalisa dan Khanisa itu sekitar 12 jam. Dokter yang menangani jumlahnya diperkirakan sekitar 50 dokter.

Untuk melakukan operasi ini, tim dokter yang menangani sudah dibentuk itu akan melakukan beberapa tahapan. Seperti melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan kedua bayi dengan disaksikan orang tua, yang telah menyetujui untuk melakukan operasi pemisahan.

Menurut Ketua Tim Pusat Penanganan Kembar Siam Terpadu RSUD Dr Soetomo, dr Agus Harianto, SpA(K) kedua bayi Khalisa-Khanisa dalam keadaan optimal untuk menjalani operasi urgent. Maka yang dilakukan adalah menutup PDA-nya.

Setelah selesai baru melakukan operasi pemisahan. “Itu dilakukan, karena Khanisa ini ada kelainan pada jantung yang memberatkan kedua bayi,” kata dr Agus, kepada wartawan, Selasa, 22 Mei 2018.

Dia juga mengungkapkan, bayi bernama Khanisa kondisinya sempat membiru dan masih membutuhkan alat bantu. Dari situ, pihaknya memutuskan untuk pemisahan kedua bayi.

Nantinya, lanjut dr Agus, di tahap pemisahan juga akan dilakukan ceck list terlebih dahulu, yang nantinya juga ada pengamatnya. Sebab, dengan kondisi salah satu bayi yang kerap tidak stabil, dikhawatirkan akan mempengaruhi bayi Khalisa yang kondisinya sudah stabil. 

“Kalau pakai respirator dikhawatirkan ada infeksi,” terang dia.

Perlu diketahui, bayi kembar siam asal Ternate ini awalnya dirawat di RSUD Chasan Boeshoirie. Kemudian di rujuk ke RSUD dr Soetomo, Sabtu, 28 April 2018.

Sebelum dirujuk, tim kembar siam RSUD dr Soetomo telah melakukan pemeriksaan dengan datang ke Ternate, Selasa 24 Mei 2018, setelah itumembawa ke Surabaya.

Dalam proses operasi pemisahan esok, RSUD dr Soetomo mengerahkan 50 anggota tim dokter dan perawat dengan menggunakan dua kamar operasi.