Logo

Omzet Perajin Anyaman Tali Plastik di Probolinggo Menurun selama PPKM

Reporter:,Editor:

Kamis, 19 August 2021 12:20 UTC

Omzet Perajin Anyaman Tali Plastik di Probolinggo Menurun selama PPKM

OMZET MENURUN. Salah seorang pekerja menganyam limbah tali plastik untuk dibuat menjadi perabotan rumah tangga di Kelurahan/Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, Kamis, 19 Agustus 2021. Foto: Zulkiflie

JATIMNET.COM, Probolinggo – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akibat pandemi Covid-19 berdampak pada UMKM di Kota Probolinggo.

Seperti yang diungkapkan Sutanto, 60 tahun, perajin anyaman dari limbah tali plastik yang tinggal di Kelurahan/Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo.

Menurut Sutanto, pesanan dan omzet menurun akibat pandemi dan membuat dirinya harus berpikir keras agar tetap bisa menggaji delapan orang karyawannya.

"Sekarang pesanan hanya 40 persen saja, itu pun pesanan sebelum terjadinya pandemi Covid-19," ujar Sutanto, Kamis, 19 Agustus 2021.

BACA JUGA: 50 Persen UMKM di Jatim Gulung Tikar Selama Pandemi

Kondisi paling sulit dialaminya saat peningkatan penyebaran Covid-19  antara Maret hingga awal Agustus 2021. Saat itu, usahanya macet total lantaran kebijakan PPKM yang ketat oleh pemerintah.

"Otomatis hilang pendapatan saat itu, beruntung masih saja ada pesanan kerajinan dari salah satu pelanggan, meski jumlahnya sedikit," tuturnya.

Kendala lain yang dirasakan Sutanto, yakni kebijakan PPKM yang menyulitkan proses pengiriman hasil produksi ke pelanggan. Itu karena, banyak pihak ekspedisi yang memilih tak beroperasi.

"Meski ada yang tetap jalan, namun biayanya mahal. Saya harap pemerintah merevisi ulang kebijakan yang diambil agar tidak semakin menghimpit pelaku usaha," katanya.

BACA JUGA: Kontribusi UMKM di Tengah Pandemi, Buat APD hingga Olahan Makanan

Disinggung terkait pemasaran lewat online, Sutanto menyebut tak semua hasil produksi kerajinan bisa dipasarkan lewat daring. Itu karena pembelian paling banyak biasanya dilakukan di tempat.

"Semoga ada solusi terbaik untuk ini karena apabila terus berlanjut bakal sulit melanjutkan usaha dalam jangka panjang," Sutanto memungkasi.

Sekadar informasi, kerajinan limbah tali plastik yang diproduksi Sutanto mampu menghasilkan beberapa jenis barang yang umumnya perabotan rumah tangga. 

Mulai dari keranjang sampah, tempat tisu, keranjang, tudung saji, kotak aksesoris, gazebo, dan lainnya. Barang-barang tersebut dibuat dalam bentuk anyaman.